Indonesia Website Awards

4 Tips Publikasi Artikel di Jurnal Ilmiah Terindex Scopus

4 Tips Publikasi Artikel di Jurnal Ilmiah Terindex Scopus

“Esensi dari menghasilkan karya tulis ilmiah bukan hasil publikasinya, atau pengauannya, namun pada perjalananannya.” Kutipan dari Adipati Rahmat peraih beasiswa S3 ke luar negeri

4 Tips Publikasi Artikel di Jurnal Ilmiah Terindex Scopus– Sebelumnya pembahasan kali ini membicarakan tentang cara menulis artikel hingga bisa dibawa ke luar negeri. Bagaimana agar paper yang dibuat dapat lolos? Berikut tips publikasi artikel di jurnal ilmiah terindex scopus:
1. Apa yang memotivasi untuk menulis? Terkenalkah? Atau kebahagiaan diri sendiri ketika menulis? Ataukah ada alasan lain selain dari itu? Coba cek ke diri masing-masing sebelum mencapai paper yang akan di konferensikan ke luar negeri. Tulisanmu akan berdampak abadi hingga akhir hayat. Melahirkan pemikiran-pemikiran baru ketika membaca beberapa buku. Baca juga: Cara Menghilangkan Writer’s Block dalam Menulis Karya Ilmiah

Esensi Karya Tulis

Terciptalah sebuah ide yang melahirkan inovasi yang dapat berdampak besar bagi bangsa. Termasuk dunia pendidikan dalam mengelola karya tulis ilmiah ini akan berpengaruh bagi dunia. Nah, karena ini membahas karya tulis ilmiah yang begitu tinggi dalam menerapkan keahlian harus disertai pemotivasi diri sendiri untuk lanjut ke berikutnya.
2. Cari terlebih dahulu standar publikasi ilmiah. Biasanya ada 3.
Yang pertama adalah standar index scopus. Scopus adalah indeks sitasi (kutipan) jurnal publikasi artikel ilmiah. Pertama kali muncul tahun 2004 namun sejak 2009 didukung oleh Content Selection and Advisory Board (CSAB) dalam menentukan sistem yang objektif dan valid berdasarkan peer review (maksudnya orang yang membahas artikel itu layak dijadikan jurnal atau tidak) untuk menentukan apakah suatu jurnal terindeks atau tidak, secara transparan dan adil. Indeks ini direview setiap tahun.  Baca juga: Dasar Penggunaan Variasi Metode Penelitian Kualitatif

Rumus Indeks Scopus

Indeks ini dapat dilihat dari h-indeks (menunjukkan berapa kali artikel dikutip), CiteScore (Penilaian kinerja suatu jurnal berdasarkan jumlah kutipan total dibagi jumlah tahun), SJR (SCImago Journal Rank= peringkat suatu jurnal terhadap seluruh jurnal lain dalam satu bidang yang sama)) and SNIP (Source Normalized Impact per Paper= dampak kutipan yang kontekstual terhadap total kutipan pada bidang tersebut). kuartil itu adalah rangking yang membedakan sebagus apa jurnal-jurnal yang ada di seluruh dunia yang jumlahnya puluhan ribu itu.
Semuanya dinilai berdasarkan indeks Scopus. Rumus Indeksnya adalah: jumlah paper dikutip dibagi dengan jumlah jurnal rilis dikutip. Yang kedua ada Standar Thomsun dan yang ketiga standar Web Of Science. Ketiga standar ini biasanya bereputasi paling tinggi.
3. Pilih website yang mengarahkan teman-teman untuk menulis ke luar negeri. Yakni: https://www.scimagojr.com/,http://beallslist.weebly.com/,googlescholar,www.conferencealerts.com., website ini akan membantu teman-teman yang ingin menulis karya tulis ilmiah.
4.   Dalam merangkai kata-kata yang berada dalam karya tulis ilmiah haru diperhatikan beberapa hal yakni: Figures/tables (gambar dan caption yang jelas), discussion, result, method, introduction (gunakan di akhir), conclusion, abstract and keywords (yang paling banyak dicari dan relevan dengan perkembangan zaman)
Mungkin itulah beberapa tips yang saya sampaikan dalam artikel yang sederhana ini. Semoga bisa memotivasi untuk semua orang. Pesan singkat untuk teman-teman jadilah yang pertama, terbaik, dan berbeda. Tampilkan karya agar pemikiran tetap abadi dan membenci menjadi rata-rata. Karena semua bisa melakukanya. Kalau bisa 99% kenapa tidak 100% untuk melakukannya?. berikan yang terbaik untuk generasi terbaik. Baca juga: Prosedur Pemakzulan Presiden Secara Yuridis di Indonesia