Mendidik anak di Era Digital Lengkap Contohnya – Halo sobat Shalaazz, anak masa kini merupakan generasi digital native yaitu anak yang dari lahir telah mengenal digital dan media elektronik, sehingga muncul anak sebagai generasi digital dan orang tua sebagai imigran digital. Imigran digital adalah generasi yang lahir sebelum era digital dan generasi digital adalah anak yang lahir setelah era digital.
Ciri-ciri genersi digital yaitu:
a. Anak berlomba-lomba untuk membuat akun sosial seperti Facebook, Instagram, tweeter, path, Youtube dan akun lain yang dapat menunjukkan bahwa mereka ada dan tidak dikatakan sebagai anak yang kudet atau kurang update
b. Anak akan lebih terbuka, blak-blakan, dan agresif, sehingga kerahasiaan akan identitas atau permasalahan yang mereka hadapi bukan lagi menjadi rahasia pribadi namun menjadi rahasia umum. Hal ini dapat memicu tindakan yang kurang berkenan karena hasil peran nyalah gunaan orang-orang yang kurang bertanggung Jawa dan memanfaatkan keadaan untuk kepentingan pribadi.
c. Generasi digital tidak suka dikekang, mereka ingin bebas dan media internet menawarkan kebebasan itu. kebebasan yang diperoleh itu kadang kala membuat anak terjerumus pada sesuatu yang merugikan dirinya sendiri.
Baca juga: Fasilitator Pendidikan di Era Generasi Alpha
d. Anak sebagai generasi digital selalu mengakses informasi melalui mesin pencari seperti google, yahoo dan mesin pencari lainnya untuk mengetahui segala informasi yang mereka butuh kan.
Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi anak untuk mendapatkan informasi, karena seolah-olah informasi berada diujung jari mereka. Berdasarkan ciri-ciri tersebut orang tua berhak untuk melindungi anak dari ancaman bahaya digital dan media elektronik, namun tidak mengurangi manfaat yang diberikan dari digital dan media elektronik. Begitulah cara mendidik anak.
Cara orang tua melindungi anak dari bahaya digital dan media elektronik
a. Melakukan pendampingan pada anak. Ketika anak menggunakan perangkat digital seperti laptop, komputer, smart phone dan digital lainnya orang tua harus mendampingi dan memantau apa yang dilihat anak, apa yang dicari anak dan masih banyak lainnya serta jadikan pendampingan tersebut sebagai acara keluarga. Di samping orang tua dapat mengontrol apa yang dilakukan anak dengan media digital juga dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan pada anak. Anak tidak akan merasa kehilangan sosok orang tuanya.
b. Orang tua menambah pengetahuan mengenai blog, Facebook, tweeter, Instagram dan media digital lainnya agar tidak mudah dibohongi oleh anak selain digunakan untuk memantau apa saja yang dilakukan oleh anak di dunia maya.
c. Mengimbangi waktu penggunaan media digital dengan kegiatan didunia nyata. Orang tua mengurangi paparan media digital dengan dunia nyata dengan cara melatih anak untuk interaksi dengan orang lain seperti mengikut sertakan anak dalam kegiatan les musik, membaca interaktif, bermain dengan teman sebaya dan dengan melakukan permainan yang rasional pada anak. Anak dipinjami media digital sesuai dengan keperluan anak.
d. Menggunakan perangkat digital secara bijaksana. Salah satu cara penggunaan perangkat digital secara sederhana yaitu dengan memilihkan program yang positif dan beredukasi untuk anak. Anak tidak hanya sekedar bermain dengan media digital namun juga dapat mendapatkan wawasan dan informasi yang baik untuk menunjang pendidikan anak. Saat ini banyak media digital yang menawarkan media belajar anak secara online.
Agar menjadi imigran digital yang baik dan mampu mendidik anak melalui media digital orang tua harus melek digital agar tidak tertinggal jauh oleh anak. Baik dan buruknya anak dalam era digital kebanyakan dipengaruhi dari bagaimana pendampingan orang tuanya.
Apabila orang tua mampu menjadi imigran digital yang baik anak akan menjadi pengguna media digital yang bijak dan memiliki dampak positif dari media digital serta anak merasakan perhatian orang tua. Sebaliknya bila orang tua belum maksimal menjadi imigran digital maka anak pun kurang bijak dalam penggunaan media digital. Siap-siap mengikuti cara mendidik anak era digital?