Hai sobat Shalaazz, Sejak diturunkannya wahyu pertama kepada sosok yang menjadi tolak ukur keteladanan manusia, yakni Rasulullah ﷺ beliau menerima wahyu pertama yaitu iqra “bacalah”, membaca adalah pondasi berkualitasnya sumber daya manusia. Ketika kita membaca pengetahuan atau keilmuan yang bersumber dari Allah SWT, kita akan tersadarkan untuk lebih peka membaca diri sendiri, membaca lingkungan, membaca karunia Allah.
Semakin kita sadar akan potensi yang kita miliki dengan cara mengkaji diri, maka tergeraklah untuk mengoptimaslkan segala potensi yang dititipkan. Membaca adalah kewajiban, begitu pun dengan belajar adalah kewajiban setiap manusia.
Pembelajaran yang didapatkan di Sekolah haruslah yang bisa membuat kita semakin dekat dengan Allah ﷻ. Lalu pertanyaannya, Sekolah yang bagaimanakah yang bisa menjadi dualisme pengetahuan yang seimbang antara dunia dan akhirat?
Jawabannya adalah Sekolah berbasis pesantren. Karena Sekolah yang dipadu padankan dengan sistem pesantren akan menjadi dualisme pengetahuan yang kaya akan budi pekerti, akhlak dan wawasan umum. Jika memang dapat ditempuh keduanya kenapa tidak?
Di Indonesia sangat menjamur Sekolah berbasis pesantren, entah itu pesantren tradisional maupun modern. Karena zaman sekarang banyak sekali pesantren salaf yang mendirikan sekolah formal, begitupun dengan pesantren modern yang memang didirikan atas kesadaran pentingnya sekolah berbasis pesantren.
Keunggulan Sekolah berbasis pesantren yang paling dominan yaitu setiap siswa ditempa untuk mengedepankan akhlak dalam segala hal, akhlak & budi pekerti yang baik. Pengetahuan umum juga penting diajarkan, jika pondasinya baik maka siswa akan lebih tangguh menghadapi tantangan zaman. Abad 21 ini generasi milenial semakin memicu diri untuk bisa bersaing dan kompetitif dalam segala bidang.
Tanpa sadar, terkadang keroposnya keimanan juga turut mengiringi, akibat banyak tekanan hidup yang serba cepat. Maka dari itu, hadirnya Sekolah berbasis pesantren menjawab tantangan tersebut, siap menempa calon manusia-manusia yang unggul.
Ditempa lahir bathin demi mewujudkan keharmonisan jasmani dan rohani, keseimbangan hidup antara dunia dan mempersiapkan bekal akhirat. Karena sejatinya kebahagiaan hakiki hanyalah menyerahkan sepenuhnya hidup dan mati kita hanya untukNya. Lillahita’ala.