Hallo! Sobat shalaazz! Pekan lalu kita sudah membahas mengenai kerangka filsafat yang terdiri dari ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Pada bahasan kali ini terfokus pada cabang sekaligus kerangka dari filsafat yaitu ontologis. Karena di dalam bahasan ontologis banyak membahas mengenai persoalan tentang hakikat ilmu, objek kajian ilmu, dan juga watak atau karakteristik ilmu itu sendiri. Pada bahasan kali ini masih seputaran ontologis, tetapi terfokus pada bagian yang membahas mengenai objek kajian ilmu. Sebelumnya sudah kita bahas pada artikel pengantar bahasan ontologis mengenai beberapa tafsiran metafisika tentang kenyataan yang bisa kalian klik di sini.
Apakah batas yang merupakan lingkup penjelajahan ilmu?
Ilmu mempelajari alam sebagaimana adanya dan terbatas pada lingkup pengalaman manusia. Kemudian menurut Ilmu memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti pada batas pengalaman manusia. Maksud dari pengalaman manusia di sini ialah hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia. Mengutip pendapat Dani Vardiansyah dalam buku Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar (Buka juga di Wikipedia: Pengalaman), pengalaman memungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu ini kemudian disebut pengetahuan.
Kemudian, Mengapa ilmu hanya mempelajari hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia?
Menurut dalam buku jawaban yang dapat diberikan atas pertanyaan tersebut adalah berdasarkan fungsi ilmu itu sendiri. Yang mana kita ketahui ilmu memiliki tiga fungsi utama, yaitu: deskriptif, prediktif, dan pengendalian. Fungsi deskriptif adalah fungsi ilmu dalam menggambarkan objeknya secara jelas, lengkap, dan terperinci. Fungsi prediktif merupakan fungsi ilmu dalam membuat perkiraan tentang apa yang akan terjadi berkenaan dengan objek telaahannya. Dan fungsi pengendalian merupakan fungsi ilmu dalam menjauhkan atau menghindar dari hal-hal yang tidak diinginkan serta mengarahkan pada hal-hal yang diharapkan. Fungsi-fungsi tersebut hanya bisa dilakukan apabila yang dipelajari di dalam ilmu adalah dunia nyata atau dunia yang dapat dijangkau oleh pengalaman manusia.
Objek Kajian Ilmu dalam Bahasan Ontologis
Sebagaimana diketahui, objek setiap ilmu dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu objek material dan objek formal. Objek material adalah segala sesuatu berupa fenomena-fenomena di dunia yang ditelaah ilmu. sedangkan objek formalnya adalah pusat perhatian ilmuwan dalam penelaahan objek material tersebut. atau dengan kata lain, objek formal merupakan kajian terhadap objek material atas dasar tinjauan atau sudut pandang tertentu.
Demikian bahasan singkat mengenai objek kajian ilmu dalam bahasan ontologis. Semoga dapat dengan mudah dipahami oleh para shalaazzer sekalian. Apabila ada pertanyaan seputar bahasan kali ini sila komen di bawah ya. See you!!
Sumber rujukan: Saifullah Idris dan Fuad Ramiy, Dimensi Filsafat Ilmu Dalam Diskursus Integrasi Ilmu, Yogyakarta: Darussalam Publishing, 2016, ani Vardiansyah dalam buku Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Jakarta: Indeks, 2008. Baca juga bahasan pendukung di sini.