Indonesia Website Awards

Satu Kata Berjuta Makna Untuk Tumbuh Kembangku “ATTENTION”

Satu Kata Berjuta Makna Untuk Tumbuh Kembangku “ATTENTION”
Satu Kata Berjuta Makna Untuk Tumbuh Kembangku “ATTENTION” – Sobat Shalaazz pasti tahu tentang “PERHATIAN”. Namun tahukah kalian arti perhatian yang sebenarnya untuk tumbuh kembang anak ? terutama anak pada masa emas atau yang dikenal dengan golden age ?
Perhatian tidak hanya dibutuhkan oleh orang dewasa saja, namun jauh dari itu ada yang membutuhkan perhatian lebih yaitu “anak”. Mengapa anak ? karena anak adalah masa penentu akan jadi apa, mau jadi apa, dan mengapa aku jadi. Dimanakah perhatian tersebut bisa didapatkan seorang anak ? jawabnya adalah orang tua bila dirumah dan guru bila disekolah. 
Kedua peran tersebut sangat dibutuhkan oleh anak, maka dalam pendidikan peran orang tua dan guru menjadi penentu keberhasilan seorang anak selain lingkungan mereka. Perhatian sekecil apapun sangat berarti bagi anak. Sebagai contoh ketika anak pulang dari sekolah ditanya “tadi belajar apa di sekolah?” atau “sama buguru diajarai apa disekolah” itu sudah membuat anak merasa bahwa dia diperhatikan. Apalagi untuk anak di masa keemasan hal itu akan selalu diingat oleh anak hingga mereka dewasa.

Berikut beberapa manfaat perhatian pada usia keemasan anak :

a.       menumbuhkan rasa percaya diri terhadap anak,
b.      menumbuhkan semangat belajar,
c.       menumbuhkan sikap yang baik pada anak,
d.      menjadikan anak sebagai orang yang penyayang,
e.       memiliki jiwa tanggung jawab
f.       berani menyampaikan pendapat

Memiliki manfaat berarti perhatian memiliki kekurangan, seperti:

a.       menjadikan anak manja
b.      segala keinginannya harus terpenuhi
c.       tidak segan untuk menindas temannya
d.      berani kepada orang yang lebih tua
Kekurangan tersebut tidak akan terjadi bila orang tua memberikan perhatian yang benar, dalam artian tidak berlebihan namun juga tidak kekurangan. Perhatian yang benar dapat diwujudkan dengan melatih anak untuk selalu berbagi dan melihat kehidupan sosial disekitarnya, sehingga anak akan lebih bersyukur dan menghindarkan dari kekurangan-kekurangan yang telah disebutkan.
Selain perhatian orang tua, anak memerlukan perhatian dari guru ketika di sekolah. Anak pada kelas rendah utamanya mereka selalu ingin diperhatikan dan didengar. Guru berperan sebagai panutan, sahabat dan pendengar yang baik untuk mewujudkan perhatian yang diingankan oleh anak. Namun, guru juga memiliki batasan atau sikap untuk tidak pilih kasih antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya.

Beberapa manfaat perhatian guru untuk peserta didiknya:

a.       peserta didik berani menyampaikan pendapatnya
b.      lebih terbuka dengan permasalahan yang dihadapi, sehingga guru dapat memberikan solusi
c.       peserta didik dapat berfikir kritis
d.      menjadi lebih bertanggung jawab
e.       mampu menghargai orang lain
f.       peserta didik lebih terampil dalam mengasah skill yang dimiliki

Ciri-ciri anak yang butuh perhatian guru ketika di sekolah diantaranya:

Ramai ketika dalam pembelaran
Jail dengan temannya
Bertindak sesukanya
Biasanya membuat onar
Dari beberapa ciri di atas sebagian ada yang berkata bahwa anak tersebut tergolong “nakal”, namun bila ditinjau dari segi psikologi tidak ada anak nakal yang ada hiperaktive. Hiperaktive adalah kata lain dari anak yang memiliki aktivitas lebih dibandingkan dengan teman sebaya yang lain. Anak hiperaktive memiliki kelebihan dalam banyak hal yang mengharuskan untuk kegiatan fisik. 
Begitu pula dengan mereka yang membutuhkan perhatian lebih dibandingkan teman-temannya juga memiliki kelebihan tersebut, tinggal bagaimana seoarang guru memberikan perhatian dan mengarahkan peserta didiknya. Ditegaskan bahwa peran guru untuk membentuk karakter peserta didiknya ketika di sekolah utamanya bagi anak yang membutuhkan perhatian sangatlah penting. Perlu diperhatikan bahwa mengarahkan peserta didik yang disebutkan dalam ciri-ciri tersebut tidak diperkenankan dengan cara yang kasar ataupun dengan kekerasan fisik. 
Kekerasan fisik tidak akan merubah apapun pada peserta didik namun yang terjadi akan menjadikan turunnya mental anak. Ketika mental anak turun, maka akan mempengaruhi masa depannya dan juga akan menjadikan trauma tersendiri bagai anak.