Peran Pemuda Sebagai Volunteer Bidang Pendidikan – Pemuda adalah sosok harapan bangsa untuk mewujudkan cita-cita suatu negara. Saat ini banyak sekali pemuda di Indonesia, apalagi di era 2030 akan memasuki bonus demografi. Pemuda yang berumur produktif dengan jumlah lebih banyak akan menanggung masyarakat tidak produktif. Bahkan Bapak Proklamator RI (Republik Indonesia) juga menyampaikan “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, maka kuguncangkan dunia”.
Begitu pentingnya peran pemuda hanya dengan satu orang, apalagi semua pemuda di seluruh pelosok Indonesia dengan jiwa semangat yang membara akan mengubah dunia lebih baik. Berdasarkaan data sensus BPS (2010), penduduk umur 16-30 yang termasuk pemuda berjumlah 62 juta. Jumlah yang begitu besar menjadi aset bangsa, terutama di bidang pendidikan.
Dimulai dari hal kecil saja, mahasiswa sebagai calon sarjana yang akan menjadi calon pemimpin bangsa harus membuka pikiran untuk membantu mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia. Satu orang mahasiswa berinisiatif mengajak temannya bahkan pemuda lainnya yang hanya lulusan SMA sederajat untuk membentuk suatu komunitas pejuang pendidikan. Jika yang berjuang banyak akan semakin menguatkan visi tercapai. Peran sederhana dari seorang pemuda yang berdampak besar bagi pendidikan Indonesia adalah menjadi volunteer (relawan). Memang menjadi relawan tidak digaji karena melakukannya dengan ikhlas tanpa pamrih. Pemuda harus meyakini bahwa menjadi volunteer adalah pekerjaan mulia yang akan bernilai pahala tidak terhingga dari Tuhan. Saat ini banyak dijumpai sebuah komunitas yang terdiri dari volunteer pendidikan.
Kegiatan utama yang dilaksanakan adalah bimbingan belajar gratis untuk adik-adik yang tinggal di salah satu Panti Purwokerto. Selain itu, terdapat pelatihan sesuai bakat dan minat dan berbagi ilmu sesuai bidang tiap volunteer. Biasanya mengajarkan ilmu pertanian melalui hidroponik, menanam di hidrogel dan lainnya. Jadi, adik-adik di Panti dapat merasakan tambahan belajar di luar sekolah secara gratis dan pengetahuan di bidang lain.
Komunitas di bidang sosial maupun pendidikan sudah banyak dijumpai di Purwokerto. Sebelum adanya Laskar Panti, sudah berdiri Sahabat Panti, Bhinneka Ceria, Kelas Inspirasi dan lainnya. Beberapa bulan yang lalu terdapat komunitas baru lagi yang terdapat bidang pendidikan yaitu “Inspirator Indonesia Chapter Barlingmascakeb”. Salah satu kontribusi sederhananya adalah menjadi volunteer pengajar di salah satu TPQ Perumahan Purwokerto yang kekurangan tenaga pengajar. Buat seluruh pemuda, janganlah berdiam diri menghadapi permasalah pendidikan di lingkungan sekitar karena kunci terwujudnya Indonesia yang makmur dan sejahtera.