Indonesia Website Awards

Cara Menghilangkan Writer’s Block dalam Menulis Karya Ilmiah

Cara Menghilangkan Writer's Block dalam Menulis Karya Ilmiah
Cara Menghilangkan Writer’s Block dalam Menulis Karya Ilmiah – Mendengar kata “Tugas” pasti adalah sesuatu hal yang  paling dihindari bukan? Apalagi tugas itu sudah menumpuk dan semua sudah deadline. Tugas tidak hanya dibebankan pada para pelajar dan mahasiswa, namun bagi mereka yang bekerja tugas merupakan makanan sehari-hari. Kesempatan kali ini tidak akan membahas tentang tugas di tempat kerja ataupun di sekolah, tetapi tugas akhir bagi mahasiswa. Karena Tugas akhir bagi mahasiswa sebagai salah satu syarat yang menentukan mahasiswa tersebut bisa lulus dari perguruan. Misalnya Tugas tersebut yaitu skripsi, tesis, dan disertasi tergantung dari tingkatan apa yang sedang sahabat Shalaazz jalani.
 
 
Menulis karya ilmiah tidak semudah menulis fiksi, opini, ataupun esai. Penulisan karya ilmiah harus mengikuti  kaidah-kaidah yang berlaku sebagai patokan atau aturan dalam penulisan. Bahasa yang digunakan dalam menulis karya ilmiah haruslah menggunakan bahasa baku dan kalimat efektif.

Selain itu, menulis karya ilmiah tulisannya haruslah memiliki dasar dalam kepenulisan. Proses menulis karya ilmiah juga menemui apa yang dinamakan writer’s block. Writer’s block seseorang muncul dalam waktu dan kondisi yang berbeda-beda. Namun Writer’s block ketika menulis karya ilmiah ini biasanya muncul ketika mencari referensi belum menemukan referensi yang dicari sebagai bahan menulis, dalam proses penelitian dan pengolahan datanya. Faktor lainpun juga dapat memicu timbulnya writer’s block dari penulis, misalnya karena kesehatan, kesibukan kerja, atau faktor hati dan pikiran yang tidak seimbang. Ulasan kali ini seputaran cara menulis karya ilmiah saat terjadi writer’s block.

Berikut ini adalah tips untuk mengatasi writer’s block dalam menulis karya ilmiah di antaranya :

1. Mencari referensi sebanyak mungkin baik dari buku maupun dari jurnal baik nasional maupun internasional. Hal tersebut berguna untuk menemukan ide-ide lain yang berhubungan dengan karya ilmiah yang sedang sahabat tulis dan menemukan keterbaruan dari karya kita.
 
2. Membuat kerangka kepenulisan. kerangka ini berguna untuk mengarahkan penulis hal-hal apa saja yang hendak ditulis selanjutnya.
 
3. Jangan malu untuk bertanya. Karena bertanya bukan menandakan bahwa seseorang itu tidak tahu atau tidak mengerti, namun untuk membantu menguatkan argumen yang kita miliki serta untuk membenarkan tulisan kita apabila keluar dari topik pembahasan yang kita bahas. Bertanya dapat juga membantu untuk menuangkan masalah yang kita hadapi selama menulis pada orang lain.
 
 
4. Menulis secara bertahap. Menulis secara bertahap ini memiliki arti bahwa ketika menulis tidak harus seharian penuh tanpa mengalihkan pikiran atau bahkan sampai lupa untuk makan. Usahakan 2-3 jam untuk menulis dan istirahatkan badan.
 
5. Meluangkan waktu. Bagi sahabat yang bekerja harus pandai-pandai untuk membagi waktu baik untuk bekerja, mengerjakan tugas kerja dan menulis karya ilmiah.
 
6. Sediakan sesuatu hal yang membuat kalian nyaman selama dalam kegiatan menulis, misalnya tempat yang nyaman untuk menulis, mendengarkan musik, menulis sambil makan atau hal-hal lain yang membuat sahabat nyaman dalam menulis.
 
7. Liburan. Karena liburan membantu seseorang untuk menghilangkan jenuh, malas atau hal yang mengakibatkan writer’s block. Liburan bisa membuat pikiran dan badan kita menjadi segar kembali sehingga ide akan bermunculan untuk segera menyeleseikan tulisan ilmiah.
 

Demikian ulasan singkat mengenai cara menghilangkan writer’s block dalam menulis karya ilmiah. Silahkan berikan komentar, kritik maupun saran di bawah ya (kolom komentar) apabila ada hal-hal yang ingin kalian sobat shalaazz sampaikan. Nantikan konten-konten seputaran pendidikan dan tips-tips beasiswa lainnya. Cheers!

Baca juga: Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian Kualitatif