Berbicara mengenai pendidikan tentu akan menjadi pembahasan yang sangat menarik. Mengamati proses pendidikan di Indonesia terkadang membuat gereget para pemerhati pendidikan yang paham dengan permasalahan-permasalahan yang ada. Berbeda dengan Indonesia, negara Finlandia yang sering dipuja-puja dengan kehebatan sistem pendidikannya semakin lama kian membaik. Telah banyak informasi yang tersebar terkait dengan sistem pendidikan yang diterapkan di Finlandia sebagai bentuk sindiran kecil bagi pemerintah agar bisa melihat dan meninjau kembali sistem pendidikan yang diterapkan di tanah air. Artikel ini hanya mempertegas saja, semoga semakin banyaknya artikel yang membahas mengenai hal ini dapat menggugah hati para pengamat dan pelaku pendidikan.
Finlandia memang benar-benar memiliki sistem pendidikan yang luar biasa. Tidak salah jika negara Finlandia dinobatkan sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik. Bagi anda yang kiranya tertarik untuk melanjutkan kuliah dengan jurusan pendidikan, tentu Finlandia akan menjadi negara perantauan yang tepat. Mengapa tidak? Sekiranya jika telah menimba ilmu di negara tersebut, bisa berbagi dan menerapkan sistem pendidikan yang ada di Finlandia. Penerapan sistem pendidikan di Finlandia tidak hanya memperhatikan satu aspek saja, melainkan dari segala aspek. Berikut ini rahasia sukses pendidikan yang ada di Finlandia.
1. Konsisten dengan Sistem
Finlandia sangat konsisten dengan sistem. Beberapa sistem yang diterapkan oleh negara Finlandia seperti tidak menyekolahkann anak sebelum anak berumur tujuh tahun. Anak akan masuk sekolah jika umur mereka telah menginjak tujuh tahun. Berbeda dengan di tanah air, terkadang orang tua memaksakan umur anak-anak nya untuk memasuki bangku sekolah dasar sebelum umur tujuh tahun. Meski ada beberapa sekolah yang menerapkan umur harus tujuh tahun, tetapi hal itu tidak merata. Inilah yang menjadi kelemahan sistem pendidikan di Indonesia. Tidak konsisten. Ada yang menerapkan dan ada yang tidak pula menerapkannya.
Sistem berikutnya adalah mengharuskan para guru menempuh magister terlebih dahulu sebelum mengajar. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada guru yang tidak menempuh pendidikan S2 lalu menjadi guru. Apa kabar lagi dengan Indonesia? Iming-iming sertifikasi, penerimaan CPNS yang membludak membuat masyarakat seakan buta. Membeli ijazah untuk menutupi agar bisa mendapatkan gelar PNS secara instan. Bahkan karena CPNS yang membludak, banyak para pedagang yang tergiur sehingga ikut-ikutan untuk mendaftar CPNS. Siapa yang menduga, ternyata bisa lolos juga. Sungguh miris. Bagaimana generasi akan cerdas jika guru tidak mampu mencerdaskan dirinya terlebih dahulu. Mengandalkan gelar yang bisa dikatakan diperoleh dengan cara yang tidak sehat.
2. Biaya Pendidikan Gratis
Finlandia memiliki sistem pendidikan gratis yang menggiurkan. Mengapa? Bukan hanya biaya sekolah yang didanai oleh pemerintah melainkan makan siang, layanan kesehatan dan ada angkutan umum yang gratis bagi para pelajar.
Finlandia berpikir bahwa semua bebas untuk menerima pendidikan, tidak ada batasan dalam belajar dan menimba ilmu. Sehingga sistem ini diterapkan oleh Filandia. Indonesia juga memiliki sistem pendidikan gratis, namun tidak semua sekolah demikian. Indonesia memiliki program kebijakan untuk memeratakan pendidikan. Nyatanya di bagian pelosok, desa terpencil, tempat yang jarang terjamah masih banyak anak-anak yang hidup tanpa mengenyam pendidikan.
3. Tidak ada Ranking
Berbeda dengan Indonesia yang mempunyai peringkat setiap akan naik kelas. Finlandia tidak memiliki peringkat ataupun juara. Bagi mereka pendidikan itu untuk belajar, semua siswa itu sama. Sehingga tidak menggunakan ranking atau peringkat. Selain itu mereka sangat menekankan bahwa tidak ada siswa yang bodoh. Jika dilihat di Indonesia justru sangat berbanding terbalik. Pendidikan disini sangat menjungjung tinggi juara dan peringkat di kelas. Tidak sedikit oang tua yang memaksa anaknya untuk memperoleh juara di kelas. Hingga tidak sedikit pula anak yang stres akibat hal yang seperti ini. Memforsir waktu belajar anak, sehingga anak melupakan jati dirinya sebagai anak yang seharusnya tidak pantas untuk dipaksa terlebih perihal waktu belajar.
4. Semua Sekolah Sama
Finlandia tidak pernah mengenal yang namanya sekolah ter-
favorite ataupun sekolah unggulan apalagi sekolah elit.
Sekolah di Finlandia disamaratakan, tidak ada perbedaan yang khusus. Berbeda dengan di tanah air, bermacam-macam sekolah mulai dari yang biasa saja, ter-
favorite dan elit pun ada. Bahkan sekolah untuk anak-anak disabilitas pun disediakan. Tapi akhir-akhir ini sempat mendengar rumor yang menyebar bahwa anak-anak yang disabilitas dapat bergabung dengan anak-anak yang normal. Dalam artian tidak ada lagi istilah SLB (Sekolah Luar Biasa) dan sejenisnya. Semoga saja lekas diwujudkan agar tidak ada lagi perbedaan bagi anak yang normal dan cacat fisik. Karena sesungguhnya, mereka adalah sama-sama membutuhkan pendidikan. Hanya itu saja, tidak lebih. Terkadang perbedaan inilah yang menyebabkan generasi yang tercetak berbeda-beda. Mengapa? Karena kurangnya kesatuan dalam penerapan sistem pendidikan.
5. Waktu Belajar yang Singkat
Tahukah anda jam belajar yang digunakan dalamsistem pembelajaran di Finlandia? Jenjang Sekolah Dasar hanya memiliki jam belajar sekitar 4-5 jam saja dalam satu hari. Sedangkan jenjang SMP dan SMA memiliki waktu belajar yang sama dengan Perguruan Tinggi. Datang sekolah pada mata pelajaran tertentu yang mereka pilih saja. Sungguh waktu yang sangat singkat. Mengapa jenjang SD hanya 4-5 jam saja? Karena bagi Finlandia, anak yang masih pada jenjang SD tidak perlu menghabiskan waktunya hanya dengan belajar. Mereka hanya memberikan waktu belajar 4-5 jam, selebihnya diberikan kepada anak agar dapat mengembangkan kreativitasnya, memberikan kebebasan kepada anak untuk meningkatkan produktivitasnya entah melalui apapun itu. Karena sejatinya anak-anak memang masih suka bermain apalagi untuk jenjang SD. Mereka percaya bahwa itu adalah salah satu cara untuk mencerdaskan anak. Lagi yang akan membuat kita cukup tercengang bahwa disana tidak ada sitilah PR (Pekerjaan Rumah) bagi anak-anak.
Jika melihat kembali sistem pendidikan di Indonesia, sungguh menguras pikiran anak. Apalagi semenjak penerapan Full Day School yang merupakan kebijakan pendidikan yang baru. Anak harus menghabiskan waktu pagi sampai hampir sore untuk belajar di sekolah. Mulai dari jenjang SD-SMA, sama saja. Pun ketika berbeda hanya sekitar 1-2 jam saja perbedaan waktunya. Tapi Full Day School ini tidak merata lagi diterapkan, hanya sekolah-sekolah yang letaknya di tengah kota. Berbeda dengan sekolah yang berada jauh darui perkotaan, jarang yang menerapkan kebijakan ini.
Nah, itulah ulasan singkat sekaligus informasi mengenai rahasia sukses pendidikan di Finlandia. Segala hal yang kurang berkenan dipaparkan dalam artikel ini bukanlah maksud untuk menjatuhkan reputasi pendidikan tanah air. Hanya saja, perlu dipertimbangkan agar kiranya bisa melihat negara-negara yang memiliki pendidikan terbaik dengan harapan bisa juga diterapkan di tanah air. Justru ini adalah salah satu bentuk rasa cinta tanah air, demi generasi penerus bangsa yang akan menjadi estafet selanjutnya untuk memimpin Indonesia kedepannya. Maka dari itu Indonesia butuh generasi yang memiliki jiwa kepemimpinan, cerdas, dan berkarakter. Tentu pendidikan akan sangat membantu untuk mewujudkannya. Semoga tulisan ini bisa sampai kepada para pemerhati pendidikan agar dijadikan bahan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik lagi.