Indonesia Website Awards

Fenomena Kesehatan Mental di Sekolah

kesehatan mental
Fenomena Kesehatan Mental di Sekolahac
 
 
Fenomena Kesehatan Mental di Sekolah  – Kesehatan mental? Ketika mendengar kata kesehatan mental, banyak kalangan berpikir spontanitas apakah memang mental bisa terkena penyakit? jika hal itu terjadi apa nama penyakit mental itu sendiri dan bagaimana cara menyembuhkannya? lalu siapa saja yang bisa terkena penyakit gangguan mental?
 
Pertanyaan diatas merupakan sebagian rumusan masalah jika kita berbicara mengenai kesehatan mental?
 
Isu kesehatan mental menjadi suatu perhatian bagi para psikolog dan psikiater di zaman 4.0 sekarang ini. pasalnya, era digital menjadikan social media dibuat sejajar dengan kebutuhan primer dan sekunder manusia. 
 
Adapun yang menjadi bentuk perhatian daripada isu kesehatan mental yang dikaitkan dengan social media ini adalah para pelajar yang masuk dalam kategori remaja awal. Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2009 tertulis bahwa usia remaja dibagi menjadi dua kategori yakni usia remaja awal (12-16 tahun) dan remaja akhir (16-25 tahun).
 
Mengapa usia pelajar menjadi sasaran daripada kampanye kesehatan mental? Dalam kamus psikologi dikatakan bahwa usia remaja adalah usia dimana pelajar berada dipersimpangan usia dan juga persimpangan sikap antara anak-anak dan dewasa. Disinilah ujian kepribadian dan juga kesehatan mental seorang pelajar diuji.  Secara Psikologi, pelajar dengan kategori usia remaja diuji dengan adanya emosi yang meledak-ledak yang sulit dikendalikan, mudah depresi, penasaran akan hal baru dan juga pengambilan keputusan tanpa pikir.
 

Jenis gangguan kesehatan mental di sekolah

Lalu seperti apa saja model ataupun jenis gangguan kesehatan mental yang menimpa para pelajar di sekolah:

1.    Perilaku Bullying

 
Bullying dalam bentuk psikologis bisa bermanifestasi seperti, mengucilkan, menyebarkan gosip, mengancam, gurauan yang mengolok-ngolok dan mengasingkan seseorang secara sosial. Di sisi lain bentuk bullying bersifat verbal seperti hinaan, bentakan, menggunakan kata-kata kasar, menyindir, dan memanggil dengan julukan. Di era serba modern seperti sekarang ini bahkan tindakan bullying juga menjadi “terfasilitasi” dengan gadget dan media sosial (cyberbullying).
 
Ternyata, efek dari bullying tidak hanya berpengaruh pada saat anak mengalaminya saja. Penelitian dari Boston Children’s Hospital mengungkap bahwa efek bullying bisa membekas lebih lama, bahkan bertahun-tahun, pada mental dan fisik yang menjadi korban bullying. 
 
Penelitian telah mengungkap bahwa tindakan bullying dapat menyebabkan dampak yang buruk pada kesehatan anak. Tindakan bullying juga telah dikaitkan dengan kesehatan mental dan fisik yang terus menurun. Anak korban bullying akan lebih rentan mengalami depresi dan rasa percaya diri yang rendah. Selai itu, penelitian juga menemukan bahwa kemampuan otak anak yang terkena bullying akan mengalami penurunan. Hal tentunya berdampak besar pada prestasi belajar anak di sekolah.
 

2. Penurunan Motivasi Belajar

 
Belajar merupakan rutinitas harian seorang pelajar. Dikatakan pelajar karena belajar merupakan kegiatan utama seseorang disekolah. Semangat dalam melakukan kegiatan belajar disebut motivasi belajar.
 
Seorang pelajar ketika mengalami penurunan motivasi belajar bisa dikatakan sedang mengalami gangguan mental. Banyak penyebab penurunan motivasi belajar diantaranya adalah:
 
 
  • Faktor apa yang dipelajari
  • Perubahan Mood atau suasana perasaan
  • Lingkungan dan teman belajar
 
 
Adapun solusinya jika mengalami gangguan kesehatan mental dalam kaitannya dengan penurunan motivasi belajar ini adalah dengan melakukan treatment sejenis rekreasi yang bisa menenangkan mood dan perasaan, melakukan renovasi terhadap lingkungan belajar dan juga menghindari teman-teman yang menjadi faktor penurun motivasi belajar
 

3. Perilaku nakal seperti merokok, minum alkohol, dan bolos sekolah

 
Bukan hal baru jika disosial media maupun televisi kita melihat pelajar merokok dengan begitu santainya, minum alcohol seolah tanpa dosa dan juga banyaknya pelajar yang berkeluyuran di jalan pada waktu jam sekolah. Perilaku seperti ini adalah perilaku yang sangat menggambarkan bahwa pelajar tersebut benar-benar mengalami suatu gangguan mental.
 
Masih banyak perilaku-perilaku gangguan mental yang terjadi didunia para pelajar. Penyebabnya pun sangat banyak. Namun yang menjadi fokus kita semua adalah bagaimana penanganan yang tepat dan baik terhadap gangguan kesehatan mental ini.
 
Salah satu yang bisa kita lakukan adalah dengan mengkampanyekan 2 hal:
 
1.    Penyebab gangguan kesehatan mental para pelajar
2.    Bahayanya gangguan kesehatan mental jika menimpa pelajar
3.    Penanganan gangguan kesehatan mental disekolah
 
Nah, itulah beberapa hal yang perlu kita ketahui bersama mengenai fenomena kesehatan mental disekolah. Ayo bantu ciptakan pelajar-pelajar tanpa gangguan mental dengan mengkampenyakan tiga hal diatas.