Surat Tilang Bagi Siswa Perlu diketahui – Sejenak penulis teringat dengan cerita-cerita orang tua penulis maupun guru-guru ketika bersekolah dahulu. Mereka sering menceritakan bahwa pada zaman mereka bersekolah guru begitu dihormati karena begitu sangat menakutkan bahkan terkenal keras kalau menghajar. Sehingga membuat mereka nurut pada guru-gurunya. Dari situ terbentuk sopan santun maupun tata krama murid pada gurunya. Lebih parah lagi saat mereka berurusan dengan guru-guru lalu pulang ke rumah malah tambah masalah karena orang tua murid justru akan menambah hukuman jika murid bermasalah di sekolah.
Penulis teringat pesan seorang ayah bahwa menurut ayah penulis, guru itu di gugu dan ditiru jadi tidak mungkin guru mengajarkan keburukan pada muridnya. Maka dari itu seorang murid harus selalu patuh pada nasehat dan perintah guru meskipun terkadang kita sebagai murid merasa diperlakukan tidak adil. Tapi apapun itu tidak ada alasan bagi kita semua untuk tidak menghormati guru. Kita wajib menghormati guru-guru kita karena begitu banyak jasa-jasa yang diberikan guru pada kita semua. Wajar jikalau mereka dianggap sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.
Seiring berkembangnya zaman metode pembelajaran mengalami perubahan. Aturan demi aturan dibuat sedemikian rupa agar tercipta lingkungan pendidikan yang kondusif dan mampu menciptakan generasi-generasi penerus bangsa yang cerdas dan berbudi pekerti luhur. Misalnya saja Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
Yang menjadi sorotan saat ini yaitu kasus anak SMP di Gresik telah memukul dan menodai dunia pendidikan di Indonesia. Dimana dalam kasus tersebut siswa berani melawan terhadap gurunya. Ini adalah salah satu contoh dari beberapa kasus siswa melawan terhadap guru di Indonesia.
Lantas bagaimana solusinya dan siapa yang harus bertanggungjawab…?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya oleh penulis bahwa dalam sistem pendidikan nasional orang tua, tenaga pendidik dan pemerintah daerah setempat sampai dengan pemerintah pusat bertanggungjawab atas semua hal tersebut. Para pihak yang bertanggungjawab harus bersinergi dengan baik untuk mewujudkan hal tersebut. Yang paling sederhana yaitu sinergi antara orang tua dan tenaga pendidik atau biasa disebut guru.
Dari situ penulis memiliki sedikit gagasan untuk menangkal kasus-kasus tersebut. Seperti pada judul diatas yaitu Surat Tilang Untuk Siswa, iya memang terdengar sedikit aneh karena biasa kita dengar untuk kasus para pengendara motor yang melanggar lalu lintas. Padahal kalau kita artikan bahwa tilang itu singkatan dari bukti pelanggaran.
Adapun programnya yaitu wali kelas bersama dengan guru BK bekerja sama untuk mendata dan memperhatikan setiap siswa-siswanya. Dimana bila ada suatu pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa siswa maka perlu dicatat. Setelah dicatat lalu dibuat laporan bulanan.
Kemudian laporan tersebut akan diberikan kepada orang tua setiap satu bulan sekali. Hal ini agar orang tua tahu bahwa anaknya telah melakukan pelanggaran. Dari situ guru dan orang tua atau wali murid bisa mengevaluasi anak didik tersebut supaya menjadi lebih baik.
Adapun tujuan diadakan surat tilang tersebut yaitu agar adanya hubungan yang harmonis antara guru dan orangtua atau wali murid. Sehingga mereka bertemu tidak hanya saat penerimaan raport saja. Selain itu agar mencegah terjadinya saling menyalahkan yang berujung adanya orang tua yang melaporkan gurunya ke polisi gara-gara suatu masalah. Maka dari itu akan lebih baik jika guru dan orang tua bersinergi dan saling mengetahui aktifitas anak didiknya di sekolah.
Gagasan tersebut dapat kita lihat dalam gambar di bawah ini :
Memang sedikit menjadi pekerjaan tambahan lagi khususnya untuk guru namun demi kepentingan siswa sudah seharusnya harus dilakukan apalagi ini menyangkut adab maupun perilaku siswa. Adab harus di dahulukan dari ilmu seperti yang ditulis sebelumnya oleh penulis. Hal ini agar terciptanya generasi masa depan yang memiliki budi pekerti luhur yang dibarengi dengan kualitas SDM yang baik.
Tujuan utama dari gagasan surat tilang untuk siswa yaitu mewujudkan sinergi antara guru dan orangtua atau wali murid dalam menyongsong kegiatan belajar siswa. Hal ini untuk mencegah terjadinya kasus-kasus seperti yang telah disebutkan diatas tadi. Penulis berharap dunia pendidikan di Indonesia selalu berjalan dengan kondusif dan selalu menghasilkan lulusan-lulusan terbaik dan mampu bersaing di kancah internasional.