Sistem Pendidikan Mesir – Data statistik menunjukkan bahwa minat siswa dari Mesir untuk melanjutkan studi di luar negeri meningkat, sedangkan minat mahasiswa luar negeri untuk
sekolah di Mesir belum menunjukkan peningkatan signifikan.
Menurut data pemerintah di Mesir, jumlah mahasiswa yang belajar di luar negeri memang tidak menunjukkan jumlah yang besar, namun menurut data dari UNESCO Institute for Statistics ada 25 persen lebih siswa dari Mesir yang belajar di luar negeri, yaitu dari tahun 2008 sampai tahun 2010.16 Lebih-lebih lagi, akibat pergolakan politik setelah periode tersebut, kemudian mengakibatkan mahasiswa Mesir lebih tertarik melanjutkan studi ke perguruan tinggi di luar negaranya agar juga kemudian mendapatkan kesempatan kerja di luar negeri.
Ada 2.201 mahasiswa Mesir pada tahun 2012 yang melanjutkan ke lembaga pendidikan tinggi di Amerika Serikat, lebih dari 20 mahasiswa dibanding pada tahun 2011 dan kurang beberapa ratus dari rekor tertinggi tahun 2002 yang berjumlah 2.409. Pada saat Amerika Serikat mendapatkan serangan teroris pada tanggal 11 September 2001, pendaftar dari Mesir mengalami penurunan drastis ke posisi terendah dalam tiga dekade sampai pada tahun 2006 dan kemudian kembali meningkat sejak tahun 2007 sampai tahun 2010.
Sedangkan jika dilihat dari data mobilitas mahasiswa Mesir yang melanjutkan studi ke luar negeri di belahan dunia, studi mahasiswa Mesir yang berbasis di AS terutama di tingkat pascasarjana, dengan lebih dari 50 persen belajar untuk master atau doktor dan lebih seperempat di tingkat sarjana.
Program pendidikan wajib belajar di Mesir adalah dari kelas 1 sampai kelas 9. Sistem mengikuti pola 6 + 3 + 3, dengan enam tahun sekolah dasar, tiga tahun sekolah menengah dan tiga tahun sekolah menengah atas. Rasio partisipasi kasar semua siswa yang terdaftar pada sekolah menengah, tanpa memandang usia, pada tingkat menengah adalah 72 persen, sedangkan rasio partisipasi murni pada siswa usia sekolah menengah adalah 70 persen. Tanggung jawab umum untuk pendidikan di Mesir dibagi antara Departemen Pendidikan dan Departemen Pendidikan Tinggi.
Departemen Pendidikan mengawasi prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan persiapan dan menengah, sedangkan Kementerian Pendidikan Tinggi mengawasi pendidikan tinggi. Sedangkan Dewan Tertinggi Univeristas bertugas menetapkan kebijakan secara keseluruhan dan mengawasi pembentukan lembaga baru. Pendidikan Al-Azhar berada di bawah kewenangan Kementerian Kebijakan Al-Azhar. Di Mesir, Sekolah Dasar berlangsung enam tahun untuk siswa berusia enam sampai 12 tahun.
para siswa akan melanjutkan ke jenjang berikutnya yang berlangsung tiga tahun, tingkatan ini untuk siswa berusia 12 sampai 15. Kurikulum pada tahap ini meliputi: Bahasa Arab, Pertanian, Seni,
Bahasa Inggris, Pendidikan Industri, Matematika, Musik, Studi Agama dan Ilmu Sosial. Banyak sekolah juga menawarkan bahasa-bahasa Eropa lainnya, umumnya Perancis atau Spanyol. Sedangkan sekolah menengah atas berlangsung selama tiga tahun untuk siswa berusia 15 sampai 18. Ada tiga jenis sekolah menengah atas: Pertama, Sekolah Menengah Umum, yang menawarkan program akademik dalam persiapan untuk pendidikan tinggi. Kedua, Sekolah Menengah Al-Azhar, yang menawarkan program akademik dengan penekanan pada pengajaran agama Islam. Ketiga, Sekolah Menengah Teknik, yang menawarkan program teknik dan kejuruan dimana siswa mengkhususkan diri dalam salah satu dari tiga aliran yang berlangsung tiga sampai lima tahun: Teknik, Industri atau Pertanian.
Agar berhasil lulus dari tingkat pendidikan menengah atas, siswa harus lulus ujian akhir agar mendapatkan Sertifikat Pendidikan Menengah Umum. Selain ujian akhir, siswa juga dinilai oleh penilaian terus-menerus selama dua tahun terakhir sekolah menengah. Di sekolah-sekolah menengah teknik, siswa dapat mengejar salah satu dari dua kualifikasi: Diploma Teknik Pendidikan Menengah dan Sertifikat Teknik Lanjutan.
Penerimaan didasarkan pada Sertifikat Pendidikan Dasar. 50 persen dari kurikulum dikhususkan untuk mata pelajaran pendidikan umum, wajib pada tingkat ini, termasuk bahasa Arab dan bahasa Inggris, dengan 40 persen dari waktu kelas dihabiskan belajar mata pelajaran spesialisasi dan 10 persen pilihan. Bahasa Arab adalah bahasa resmi instruksi di semua tingkat pendidikan. Beberapa sekolah swasta dan universitas mengajar dalam bahasa Inggris dan Perancis.
Halaman ketiga