Di era millennials ini, Indonesia sedang mengalami krisis karakter positif, yang tak hanya menyerang di kalangan generasi muda tetapi juga anak-anak. Oh ya. Mengapa bisa begitu? Faktanya, seringkali ditemukan banyak anak usia dini sudah terbiasa dengan perilaku membuang sampah sembarangan, acuh dengan orang tua, mudah melontarkan kata-kata kasar, dan lain sebagainya. Peran orang tua yang minim dalam mendidik dan merangkul sang anak dinilai menjadi salah satu faktor terciptanya pemandangan seperti ini. Selain itu, jarang disentuhnya pendidikan karakter dalam sistem pendidikan di sekolah formal, juga menjadi faktor penyebab lainnya. Pendidikan karakter.
Karakter didefinisikan sebagai sikap atau kebiasaan yang melekat pada diri setiap individu. Karakter yang baik, tentunya akan menghasilkan hal yang baik pula. Seperti prestasi misalnya. Prestasi tidak melulu diartikan hanya sebatas nilai di kertas atau ranking di kelas tentunya. Berani bersikap jujur, menghargai dan menghormati antar sesama, taat dalam beribadah, berkata-kata yang baik, itu juga termasuk prestasi.
Dilansir dalam liputan suatu acara berita, menurut pak Anis Baswedan, karakter yang baik berasal dari hal yang dibiasakan, bukan yang hanya sekadar ditanamkan. Hal-hal sepele seperti bangun pagi, menjaga kebersihan lingkungan, berlaku sopan santun, semua itu akan mudah dilakukan jika sudah terbiasa. Dan dari perilaku kebiasaan inilah yang nantinya akan menjadikan seorang individu menjadi manusia yang berkarakter.
Selain itu, faktanya tinggi rendahnya tingkatan sekolah atau pendidikan formal orang tua tidak menentukan keterdidikannya seorang anak. Di luar sana terlihat masih banyak ditemukan orang tua yang hanya lulusan SD/SMP, tetapi bisa mendidik dan membuat anaknya menjadi seseorang dengan karakter yang baik juga dengan prestasi yang unggul. Ini terjadi karena, berpendidikan berbeda dengan bersekolah. Semua orang bisa saja sekolah setinggi-tingginya, tetapi tidak semua orang bisa mendidik anaknya dengan baik, yang tentunya membiasakan anak-anaknya dengan perilaku-perilaku yang baik.
Pendidikan karakter sudah selayaknya dibiasakan sejak dini. Untuk apa? Untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkarakter juga berpengetahuan luas, sehingga kelak dapat membawa negeri ini ke ranah yang lebih baik.