Indonesia Website Awards

Macam-Macam Ujian Online di Masa Pandemi

Macam-macam ujian di masa pandemi

Macam-Macam Ujian Online di Masa Pandemi – Halo para pelajar Indonesia!!!

Ada yang masih duduk di bangku sekolah dasar?

Hmm, atau ada yang mulai menjajaki tingkat Sekolah Menengah Pertama?

Ada yang memasuki masa-masa kasmaran di Sekolah Menengah Atas/Kejuruan???

Atau ada yang sudah memulai masa pendewasaan di ranah perkuliahan???

Yang merasa tunjuk diri sendiri!!!

Semua pelajar di Indonesia maupun seluruh dunia sudah merasakan bagaimana terkurung di dalam rumah sampai hampir 7 bulan lamanya, awalnya ujian banyak yang diundur karena berharap musibah ini hanya berlangsung 1 sampai 3 bulan. Ternyata sampai saat ini kita masih harus berperang dengan musuh yang tak terlihat mata telanjang, alhasil pergerakan semua bidang harus terus berputar. Roda pendidikan harus terus berputar, kini guru, dosen, murid, mahasiswa sudah semakin terbiasa melek teknologi demi keberlangsungan proses belajar mengajar. Mulai dari penyampaian materi sampai ke pengambilan nilai harian, ujian tengah semester, sampai ujian akhir semester dilakukan via daring.

Nah kali ini mimin ingin membahas tentang berbagai macam tipe ujian yang dilaksanakan secara online, apa sajakah itu??? Let’s check this out!!!

Ujian Tertulis via WA Group

Ujian tipe ini biasanya diterapkan oleh tenaga pengajar dengan usia yang terbilang cukup senior, karena dengan membagikan soal kepada murid/mahasiswanya melalui WA Group dirasa mudah dan cepat. Cukup ketik atau foto soal yang diinginkan lalu kirim, kadang ada yang diberi waktu atau ada juga yang penting dikumpulkan pada hari yang sama.

Baca Juga: 11+ Kata Motivasi Bagi Kamu yang Menghadapi Ujian SBMPTN

Memang melek teknologi adalah ujian terberat bagi kebanyakan tenaga pengajar terlebih lagi yang senior, walau terlihat mudah tetapi ujian tipe ini dapat memberikan peluang besar bagi murid/mahasiswa untuk melakukan kecurangan. Mulai dari mencari jawaban dengan berselancar di mbah Google, sampai berselancar di nomor kontak teman-temannya yang dirasa jauh lebih pintar pada bidang studi tersebut. Atau bahkan ada juga kecurangan yang mengubah tugas mandiri yang seharusnya dikerjakan sendiri, menjadi tugas kelompok yang dikerjakan bersama-sama tanpa sepengetahuan tenaga pengajar.

Nah banyak dampak negatif yang muncul akibat ujian tipe ini, termasuk tekanan batin bagi anak yang dianggap pintar. Kenapa? Karena mereka menjadi sasaran empuk teman-temannya yang sukanya merampok jawaban tugas orang lain, kok merampok? Iya donk hasil kerja otak orang lain langsung dicopy paste dan diakui sebagai hasil kerjanya, padahal otak adalah harta berharga yang diberikan oleh Allah kepada semua manusia ciptaannya. Kan sama-sama memiliki otak, kenapa tidak dipakai untuk berpikir?

Ujian Tertulis via G-Form

Ujian tipe ini lebih terjaga keamanannya dibanding ujian tipe sebelumnya, karena murid/mahasiswa satu dengan lainnya tidak bisa saling melihat jawabannya. Apalagi kalau pilihan gandanya diacak dan waktu diperketat, menambah sulit murid/mahasiswa untuk melakukan kecurangan. Namun ujian tipe ini sering dihindari oleh tenaga pengajar karena tingkat kesulitan dalam pembuatannya sering menghalangi niat guru/dosen menggunakan google form apalagi yang sudah usia senior.

Baca Juga: Mengubah Pola Pikir Pelajar Generasi Millennial “Pemburu” Nilai Ujian

Namun jika tenaga pengajar sudah menguasai, mimin yakin google form menjadi pilihan terpraktis, teraman dan termudah untuk melaksanakan ujian. Lewat google form kita bisa langsung dibantu merekap tugas beserta nilainya. Jadi jangan sampai murid/mahasiswa mampu mengelabuhi guru/dosen, hanya karena mereka jauh lebih paham tentang teknologi ketimbang pengajarnya.

Ujian Praktik via Zoom/G-meet

Selain ujian tertulis yang kadang berisi pilihan ganda, uraian singkat, dan essai. Terdapat ujian praktik yang biasanya dilakukan di sekolah namun karena adanya pandemi covid-19 jadi harus dilaksanakan di rumah masing-masing. Ujian-ujian praktik ini biasanya berbentuk wawancara untuk menyusun makalah, setor hafalan, praktik software, dan masih banyak lagi. Mengapa harus memilih metode ujian via Zoom/G-meet? Karena ujian tipe ini menjadi tipe paling aman untuk menghindari kecurangan dari murid/mahasiswa. Dengan pertemuan tatap muka walau terpisah jarak dapat memaksa pelajar untuk mengerjakan tugasnya sendiri. Dan benar-benar terasa seperti ujian offline di kampus. Dengan mata elang pengawas yang selalu mengawasi peserta ujian.

Negatifnya signal di setiap tempat di Indonesia belum merata dan tidak stabil. Sehingga menjadi penggagal pelajar untuk mengikuti ujian tipe ini, karena biaya kuota sudah tidak menjadi beban orang tua. Terima kasih kepada pemerintah yang dengan rutin memberikan kuota bantuan kepada seluruh pelajar di Indonesia. Ya, kalau belum sampai bisa tanyakan kepada pihak berwenang setempat ya teman-teman. Intinya dengan ujian tipe ini tenaga pengajar lebih leluasa untuk memantau proses pengerjaan ujian dari pelajar.

Nah, segitu dulu ya informasi dari mimin, semoga bermanfaat bagi kita semua. Pesan mimin bagi tenaga pengajar pahami teknologi agar tidak dapat diperdaya oleh pelajar, bagi murid/mahasiswa tolonglah saling menghargai dengan mengerjakan tugas tepat waktu, sesuai aturan, dan tidak melakukan kecurangan. Karena memupuk kecurangan memang manis ketika berhasil mendapat nilai tinggi, tetapi apalah gunanya ketika nilai terpampang sempurna namun ilmu yang sebenarnya hanya di awang-awang. Sampai ketemu lagi di artikel mimin selanjutnya, bye-bye everyone!!