Pengertian Menyontek
Menyontek berasal dari kata dasar ‘sontek’ yang memiliki dua makna. Makna pertama yaitu menggocoh (dengan sentuhan ringan); mencungkil (bola dsb.) dengan ujung kaki. Makna kedua yaitu mengutip (tulisan dsb.) sebagaimana aslinya; menjiplak.
Nah, yang akan jadi pembahasan kali ini adalah makna kedua. Yang mana artinya adalah mengutip yang berupa tulisan dan sebagainya sebagaimana aslinya atau disebut juga dengan menjiplak.
Budaya ini telah mengakar kuat di Negara kita. Bahkan sejak dini budaya ini mulai membenih. Kita seolah-olah telah kecanduan dengan budaya tersebut. Seringkali ketagihan sehingga membuat kita semakin tidak percaya dengan diri sendiri dan membuat bakat murni kita menjadi tersembunyi.
Ada beberapa penyebab kebiasaan menyontek semakin mengakar kuat dalam diri. Antara lain:
1. KURANG PERCAYA DIRI
Gejala ini seringkali ditemui dalam diri pelajar. Kurangnya percaya diri terhadap apa yang dilakukannya. Membuat perilaku menyontek ini melekat dalam dirinya sendiri. Oleh sebab itu tingkatefikasi diri (keyakinan terhadap diri sendiri) harus ditingkatkan. Be yourself!
2. PENDIDIKAN MORAL
Didikan dari lingkungan juga berpengaruh terhadap perilaku kecendrungan menyontek. Bila didikan dari lingkungan baik, diajari untuk bersikap jujur, mungkin perilaku butuk ini tidak akan pernah ada.
3. SIKAP MALAS
Kebanyakan malas belajar juga menjadi pemicu penting. Pola pikir instan dan keinginan untuk unggul tanpa bekerja keras, seringnya menunda-nunda waktu serta pikiran yang negative. Padahal rasa malas menghambat kesuksesan. Tidak ada manusia sukses yang diperoleh dari sifat malas. Terlalu absurd, bukan?.
4. KURANG MENGERTI DENGAN MAKNA PENDIDIKAN
Pelajar zaman sekarang jarang sekali ada paham makna pendidikan itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata Didik yang artinya memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Sedangkan makna dari pendidikan yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang.
Dari pengertian diatas mengacu dengan pengubahan sikap. Sikap yang positif dan mengubab perilaku yang buruk menjadi lebih baik. Lantas bagaimanakah sistem pendidikan Indonesia akan melangkah maju apabila kaum mudanya hanya bisa mencontek?
Oleh sebab itu marilah kita belajar untuk menghargai diri sendiri. Teruslah berusaha dan berjuan keras untuk mencapai sesuatu. Ingat! Tidak ada yang instan. Salam pendidikan.