Self reminder tentang pendidikan di indonesia – Indonesia adalah negara yang sangat besar. Dilihat dari jumlah penduduknya, penduduk Indonesia merupakan yang keempat terbesar didunia, setelah Cina, India, dan Amerika. Jika dibandingkan dengan negara negara berkembang dan maju lainnya, kualitas pendidikan di Indonesia sepertinya masih kalah dan tertinggal. Ini adalah beberapa self reminder untuk pendidikan di indonesia:
1. Sekolah adalah kewajiban bukan kesadaran
Sekolah, merupakan sebuah kata yang tidak asing lagi di telinga kitasemua. Sekolah merupakan kegiatan wajib yang ditempuh oleh mayoritas orang di seluruh dunia, banyak dari anak anak indonesia mengenyam pendidikan hanya karena itu adalah sebuah kewajiban, bukan kesadaran. Mereka semua sekolah, tubuh mereka di sekolah, tapi pikiran mereka melantur kemana mana. Coba sekarang bedakan wajah dan teriakan para anak anak disekolah pada saat bel pelajaran dan bel pulang. Justru yg mereka nantikan itu bukan saat memasuki pelajaran tapi malah saat bel pulang. Meski sekolah dibilang wajib anak anak sekolah punya seribu alasan untuk membolos.
2. Kesalahan dibayar hukuman
Pernah berbuat salah? Mungkin seperti tidak bisa menjawab soal yang diberikan guru atau terlambat masuk sekolah? Lalu kita akan dipermalukan di depan banyak anak lainnya?
Apakah itu membuat kita belajar sesuatu? Atau malah membuat kita membenci guru yang menghukum kita? Bukannya mereka jera tapi mereka malah bertambah bandel dan semakin membenci sang guru. Mengapa sistem yang “salah mendapatkan hukuman” tidak diganti saja menjadi “berprestasi dapat hadiah”. Jika seperti itu, pasti semua anak sekolah akan berlomba lomba untuk berprestasi.
3. Belajar karena nilai
Kita akan berjuang untuk mendapatkan nilai baik agar tidak remidi jika gurunya pelit nilai, sedangkan kalau gurunya baik kita akan santai saja. Kenapa orang orang lebih suka bermain daripada belajar? Karena belajar adalah suatu kewajiban yang kadang memberatkan. Mungkin untuk beberapa orang belajar adalah hal menyenangkan. Hanya beberapa.
4. Anak pintar disayang guru, sedangkan anak bodoh tidak
Sudah jadi kebiasaan di sekolah jika anak pintar akan selalu di anak emaskan sedangkan yang bodoh akan dikambing hitamkan.Anak pintar akan mendapatkan perhatian khusus, diberi pujian saat berada di kelas. Sedangkan, yang bodoh semakin terasing. Bukankah tugas guru adalah mendidik? Tapi kenapa sampai saat ini masih ada kesenjangan yang cukup tinggi antara pembelajaran untuk siswa pintar dan bodoh?