Indonesia Website Awards

8 Tips Membuat Resolusi Tahun Baru Untuk Orang Orang yang “Smart”

8 Tips Membuat Resolusi Tahun Baru Untuk Orang Orang yang “Smart” – Tahun baru, orang-orang sudah dari kapan tahu sibuk menyambutnya. Ada yang pulang kampung untuk ketemu teman lama, ada yang sudah bersiap-siap menerobos kemacetan untuk ke tempat-tempat liburan, ada yang sudah bersiap-siap menimbun jagung untuk dibakar ramai-ramai, banyak lah pokoknya. Macam-macam. Hampir semua orang bersemangat menyambut datangnya tahun baru karena ada harapan akan lebih baik yang diletakkan disana.
Yang ngga pernah ketinggalan tiap akhir tahun adalah acara membuat resolusi di tahun yang baru. Tiap orang berlomba-lomba membuat resolusi untuk tahun mendatang. Apa yang mau mereka capai di tahun depan. Tapi tahu ngga? Tingkat kegagalan orang mewujudkan resolusi awal tahun itu mencapai 88%-92%! Itu artinya hampir 100% orang gagal mewujudkan apa yang dia rencanakan. 
Biasanya, resolusi awal tahun itu modelnya kayak pindah kerja ke tempat baru, turunin berat badan, rajin olahraga, berhenti merokok, dan semacamnya. Nah, kebanyakan orang yang gagal, itu karena mereka terkena yang namanya false hope syndrom.
Sindrom ini adalah sindrom tentang ekspektasi orang yang dia pikir mudah untuk mengubah kebiasaan, cepat untuk mengubah kebiasaan, dan banyak yang bisa didapat dengan mengubah keadaan. Padahal kenyataannya ngga segampang itu. Butuh usaha yang ngga main-main.
Nah, pertanyaannya sekarang, terus bagaimana supaya bisa berhasil? Ada beberapa tips yang bisa dipraktekan terkait dengan resolusi tahun baru ini. Tips-tipsnya seperti uraian di bawah ini:
Realistislah. Jangan muluk-muluk. Misalnya, pengen jadi selebriti terkenal, padahal di foto saja gemetar dan banjir keringat. Atau, pengen jadi pemain Real Madrid padahal nendang bola aja ngga bisa. Pengen jadi Superman, Batman, Hulk. Nah yang terakhir itu lebih ngaco lagi. So, be realistic.
Lakukan satu-satu. Sabar. Jangan buru-buru. Satu-satu kerjakan. Jangan pengen semua dilakuin, kayak mau berenang sambil lompat galah, misalnya, hehehe. Itu ngga bisa. Harus satu-satu. Beresin yang satu, baru lanjut ke yang lain. Jangan rakus.

Be SMART. Tahu lah ya? Specific, Measureable, Attainable, Realistic, Timely. Target kita harus terukur. Jangan cuma bilang pengen nurunin berat badan ah. Jangan gitu. Tapi gini, pengen nurunin berat badan dari 80 kg ke 70 kg dalam waktu 6 bulan. Jadi benar-benar jelas apa yang mau kita capai nanti. Sampai mana. Kalau ngga terukur, jangan-jangan udah turun 0.5 kg saja udah bangga dan berhenti. Atau malah kebablasan jadi kurus sampai 35 kg. Jadi semua harus jelas dan terukur.
Kasih tahu orang lain. Jangan disimpan sendiri. Ceritain ke orang lain. Kalau perlu ke seluruh dunia. Jadi kalau ngga tercapai, siap-siap di bully, hehehe.. Siapa suruh janji-janji tapi ngga ditepati? Biarpun janji sama diri sendiri juga. Kalau kita cerita ke orang lain, minimal kita ada perasaan malu kalau ngga tercapai. Jadi lebih serius lagi untuk mengejar tujuan kita. Sukur-sukur orang yang kita ceritakan bisa ikut mengingatkan kalau kita lagi kendor.
Berubah sama-sama. Maksudnya, kalau mau berubah jangan sendirian. Misalnya, pengen nurunin berat badan, tapi ngumpulnya sama geng doyan makan. Alamat deh, gagal total. Turun ngga, naik pasti. Yang ingin turun berat jadi berjuang sendiri. Berattt. Jadi harus berubah, ya sama-sama. Pengaruhi lingkungan, jangan kita yang dipengaruhi. Kalau ngga bisa mempengaruhi, jaga jarak. Ngga apa-apa. Cuma sampai tujuan kita tercapai. Supaya terasa ringan. Bukan karena tidak cocok lagi dengan lingkungan itu.
Jangan batasi diri. Nah, ini, kalau mau berubah, jangan nunggu awal tahun baru doang. Berubah itu bisa kapan saja. Tapi karena kebetulan sekarang menjelang awal tahun, ya ngga apa-apa juga sih jadiin momen ini sebagai momen perubahan. Karena, berdasarkan pengalaman, orang yang buat resolusi awal tahun 10  kali lebih besar kemungkinannya untuk mencapai tujuan dibanding yang ngga buat.
Catat kemajuannya. Catat tiap keberhasilan yang sudah diraih. Tiap hari kalau perlu. Apa yang sudah kita capai hari ini. Jadi kita tahu berapa jauh kita sudah jalan dan berapa dekat lagi kita dengan tujuan kita. Plus, kita jadi termotivasi karena tahu, ternyata kita sudah kontribut banyak.
Buat mantra-mantra. Ini bukan mantra-mantra untuk mempengaruhi orang ala dukun-dukun di gunung sana. Ini adalah kalimat-kalimat positif untuk menguatkan usaha kita mencapai tujuan. Misal, “Beli hanya yang dibutuhkan” atau “Belajar! Kalau ngga belajar bakalan susah.”
Itu beberapa tips yang bisa dipraktekkan buat kita-kita yang mau buat resolusi tahun baru. Gampang kan? Kalau susah, buatlah resolusi tentang menjalankan tips-tips untuk membuat resolusi tahun baru. Bingung bingung deh. Hehehe…