Indonesia Website Awards

Inovatif! Limbah Organik Sebagai Media Pembelajaran

Halo sobat Shalaazz, persoalan limbah yang terjadi di Negeri Indonesia ini ternyata masih menempati urutan tertinggi dalam sederetan permasalahan di dalam negeri. Hasil analisis riset yang dilakukan oleh Sustainable Waste Indonesian mengungkap bahwa permasalahan limbah di Indonesia yang masih tidak terkelola mencapai 24%, dimana sekitar 65 juta ton limbah termasuk limbah organik terus menumpuk hingga membendung lautan limbah.

Sehingga, 15 juta ton limbah yang tidak dikelola mencemari ekosistem dan lingkungan. Jenis limbah yang paling banyak berceceran adalah limbah organik yang jumlahnya mencapai 60%. Sebagai warga negara Indonesia, sudah sepatutnya kita memperhatikan persoalan limbah dengan serius. Perhatian kita terhadap permasalahan limbah sangat menentukan kondisi Indonesia dimasa mendatang. Salah satu upaya terdekat yang dapat kita lakukan adalah mengolah kembali limbah organik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

Langkah Mengurangi Limbah yang Membludak

Limbah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk pertanian, bahan metana dan biogas. Namun, tahukah anda bahwa limbah organik pun dapat diolah menjadi produk berupa barang pakai? Kini, limbah organik dapat dimanfaatkan menjadi barang yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti produk kerajinan yang menarik. Selain itu, limbah organik pun dapat diolah menjadi sarana edukasi. Limbah organik berupa dedaunan kering dapat diolah menjadi media pembelajaran.

Media pembelajaran sebagai salah satu komponen pembelajaran tidak luput dari sistem pembelajaran secara menyeluruh. Pemanfaatan media merupakan bagian yang dapat diterapkan seorang tenaga pendidik dalam pembelajaran di kelas. Penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat peserta didik terhadap rangsangan kegiatan belajar dan berpengaruh terhadap psikologis positif peserta didik.

Urgensi Sebuah Media Pembelajaran

Dalam orientasinya, penggunaan media sangat membantu keaktifan proses belajar dan meningkatkan penyampaian pesan pelajaran pada saat itu. Media pembelajaran juga membantu peserta didik dalam meningkatkan pemahaman, serta menyajikan data dengan menarik dan terpercaya. Media pembelajaran besar pengaruhnya terhadap indra yang dimiliki manusia. Selain itu, media pembelajaran dapat membangkitkan rasa gembira bagi peserta didik dan memperbaharui semangat mereka, membantu memantapkan pengetahuan pada benak siswa serta menghidupkan pembelajaran. Bagi guru, media pembelajaran dapat membantu dalam penyampaian pengajaran pada peserta didik. Dengan media, metode mengajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata melalui peraturan kata-kata oleh guru saja. Pemanfaatan limbah organik menjadi media pembelajaran dapat membantu mengurangi sampah organik yang kian menumpuk di Indonesia.

Pemanfaatan limbah organik pun bertujuan untuk:

  1. Mengembangkan inovasi media pembelajaran berbasis pemanfaatan limbah organik.
  2. Menjadi referensi bagi para praktisi pendidikan dalam menerapkan media pembelajaran di dalam kelas.
  3. Menjadi sarana edukasi yang menyenangkan dan menarik perhatian peserta didik.
  4. Membantu mengurangi resiko penumpukan limbah organik di lingkungan terdekat.
  5. Menjadi sarana inspiratif bagi masyarakat untuk mengolah limbah organik menjadi produk yang lebih bermanfaat.

Jenis limbah organik yang dapat diolah menjadi media pembelajaran hanya terbuat dari jenis limbah dedaunan kering yang diolah melalui proses pengawetan dan pemutihan. Adapun tahapan dalam proses pengawetan dan pemutihan tersebut diantaranya:

  1. Memilih dedaunan yang bertekstur kering dan tidak membusuk.
  2. Merebus air hingga mendidih.
  3. Melarutkan senyawa asam sitrat ke dalamnya.
  4. Memasukan dedaunan kering.
  5. Menunggu daun yang sedang direbus (antara 10-15 menit).
  6. Meniriskan daun.
  7. Memasukan daun ke dalam larutan pemutih.
  8. Warna daun memudar, setelah di biarkan selama 1 hari.

Perlu Diperhatikan Jenis Daunnya!

Jenis dedaunan yang dipilih beragam dan bermacam, tidak terpaku pada satu jenis daun. Akan tetapi, memiliki struktur fisik yang masih kering dan tidak membusuk. Berbagai ukuran dedaunan dapat dimanfaatkan, dari mulai dedaunan yang berukuran besar, sedang hingga berukuran kecil. Dedaunan yang telah diawetkan akan dipotong kedalam beberapa bagian kecil, yang nantinya akan disusun di atas permukaan gambar. Rancangan gambar yang di desain berkenaan dengan tema pembelajaran yang akan disampaikan oleh tenaga pendidik kepada peserta didik. Penyusunan daun kedalam kerangka gambar dengan menggunakan lem perekat (kayu). Sehingga akan mempererat tekstur daun dengan permukaan gambar. Setiap gambar dapat diberi keterangan pada bagian bawah sebagai pesan atau materi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran.

Berikut merupakan skenario dan cara menggunakan media limbah organik dalam pembelajaran di kelas, yakni:

  1. Tenaga pendidik mempersiapkan terlebih dahulu perangkat pembelajaran yang dibutuhkan, seperti media, peralatan tulis dan uraian materi. Uraian materi ini sebagai bahan pelengkap dalam menjelaskan materi yang terdapat dalam gambar.
  2. Peserta didik diarahkan untuk mendengarkan dan menyimak penjelasan yang akan disampaikan oleh seorang tenaga pendidik.
  3. Dalam praktiknya tenaga pendidik mendemonstrasikan media dengan menampilkannya kepada peserta didik.
  4. Tenaga pendidik memberikan pembahasan terkait materi pembelajaran.
  5. Tenaga pendidik mempersilahkan peserta didik untuk berdiskusi.
  6. Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait materi yang telah dijelaskan.
  7. Peserta didik lainnya menjawab pertanyaan yang telah diajukan.