Indonesia Website Awards

Motivasi: Cara Lulus Kuliah dengan IPK 4 Sempurna

[Motivasi] Cara Lulus Kuliah dengan IPK 4 Sempurna
 
 
Motivasi: Cara Lulus Kuliah dengan IPK 4 SempurnaMoshe Kai Cavalin adalah seorang anak yang berhasil menyelesaikan kuliah pada usia 11 tahun dengan IPK 4 di UCLA. Suatu pencapaian yang dapat membanggakan kedua orang tuanya. Ia lahir bertepatan dengan hari valentine yaitu 14 Februari 1998 di California. Ia juga menoreh prestasi yang membanggakan di bidang bela diri sejak umur 7 tahun. Ia telah mengumpulkan 36 mendali, baik emas ataupun perak. Moshe tidak pernah mengenyam pendidikan formal di sekolah dasar maupun sekolah menengah. Ketika mendaftar ke sekolah ia selalu ditolak karena mereka menganggapnya terlalu pintar. Hal itu dikhawatirkan dapat mengganggu konsentrasi siswa lainnya. Berikut ulasan singkat cara memotivasi diri agar lulus kuliah dengan IPK 4.00 seperti Moshe Kai Cavalin:
 

Strategi Belajar di Kampus, Motivasi Lulus Kuliah dengan IPK Memuaskan Ala Moshe

Kesuksesan Moshe dalam kuliahnya tidak lepas dari strategi belajar yang diterapkan. Sebelum masuk kelas ia selalu mempersiapkan diri dengan baik. Ia selalu mengerjakan tugas yang diberikan dosennya, namun ia selalu mengerjakan tugas lebih banyak dari tugas yang diberikan oleh dosennya.
 
Ketika dosen meminta mahasiswanya mengerjakan lima soal. Maka Moshe akan mengerjakan lima belas soal. Kemudian saat dosen meminta mahasiswanya mengerjakan soal genap, maka Moshe akan mengerjakan soal ganjil dan genap. Inilah strategi yang diterapkan Moshe untuk menunjukan bahwa ia adalah seorang pekerja keras dalam upaya memahami mata kuliah yang dipelajarinya.
 
 
Disetiap perkuliahan ia selalu berusaha untuk duduk dibanku paling depan. Dengan duduk di depan, Moshe merasa lebih mudah dalam menangkap dan memahami proses belajar.
 
Moshe selalu mengumpulkan tugas lebih awal dari waktu yan ditentukan. Tidak jarang pula ia  datang ke kantor dosennya untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan materi yang akan diajarkan selanjutnya. Baginya, perencanaan merupakan hal yang penting. Ia juga sering menemui pengajarnya untuk membicarakan buku-buku yang akan digunakannya pada perkuliahan di semester berikutnya. Dengan demikian ia sudah memiliki bekal untuk perkuliahan selanjutnya.

Strategi Belajar di Rumah

Di rumah, Moshe tidak banyak menghabiskan waktu dengan hal yang tiak berguna. Ia membatasi diri menonton televisi atau bermain game. Ia menonton televisi paling lama 3-4 jam dalam seminggu. Ia lebih suka menonton saluran-saluran pendidikan yang menggambarkan bagaimana sesuatu itu ditemukan atau diciptakan.
 
Begitu pula dengan video game. Ia tidak melihat manfaat dari bermain video game. Karena ia lebih senang video-video interaktif yang mengajarkan matematika, sains, musik, dan sebagainnya.
 
 
Dalam sehari Moshe bisa belajar dalam 2 hingga dua setengah jam, yang dibagi dalam dua sesi dengan selang waktu istirahat 15-30 menit tiap sesinya. Untuk menghilangkan kejenuhan, ia biasa berjalan-jalan di sekitar ruangan, makan cemilan, atau melakukan kegiatan di selang waktu istirahatnya. Untuk dapat belajar dengan efektif. Ia memerlukan istirahat yang cukup, paling tidak harus tidur minimal delapan jam sehari. Moshe juga memperhatikan tempat yang ideal untuk belajar yaitu rumahnya.
 
Di hari-hari tertentu tertentu ia juga membuat jadwal untuk melakukan kegiatan yang disukainya, seperti olahraga, bela diri, membaca, bermain piano. Waktu akhir pekan dimanfaatkannya untuk bersenang-senang.           
 

Baca juga: Sekumpul Filosofi Agar Hidup Berharga Untuk Dijalani