Metode Pendidikan Qur’ani : 4 Pilihan Teknik Menghafal Alquran – Dewasa ini, orang lebih tertarik dengan sebuah pendidikan yang berbasis Qur’ani. Para orangtua berbondong-bondong memasukkan anaknya ke sebuah pesantren yang di dalamnya terdapat sebuah program al-Qur’an. Program tersebut berupa Menghafal al-Qur’an, Tahsin al-Qur’an, Membaca al-Qur’an dan lain-lain yang berkaitan dengan al-Qur’an.
Menghafal al-Qur’an merupakan salah satu program yang banyak digemari oleh kalangan masyarakat masa kini khususnya para orangtua. Alasan umum, orangtua memasukkan anaknya ke pondok pesantren adalah adanya sebuah kekhawatiran akan masa depan anaknya dengan segala bentuk perkembangan yang terjadi pada masa modern ini.
Di samping itu, menurut pemaparan seorang ibu bahwa orangtua berusaha memasukkan anaknya ke sebuah pondok yang di dalamnya ada program menghafal al-Qur’an adalah mereka yakin ketika anaknya menghafal al-Qur’an, maka mereka mendapatkan sebuah kebahagiaan untuk keluarganya dan menginginkan anak yang hafal al-Qur’an.
Proses menghafal al-Qur’an pun tidak lepas dari beberapa metode yang ditawarkan dan tidak dipungkiri bahwa metode merupakan salah satu hal yang dapat membantu seseorang untuk menghafal al-Qur’an. Uniknya, setiap orang mempunyai metode tersendiri yang membantunya untuk menghafal al-Qur’an.
Berikut beberapa metode menghafal al-Qur’an yang penulis dapatkan:
1. Menuliskan hafalan
Metode ini digunakan untuk para penghafal al-Qur’an pada zaman dahulu. Namun hingga sekarang pun metode ini masih digunakan di beberapa negara salah satunya negara Maroko. Di Maroko, santri-santri penghafal al-Qur’an haus menuliskan semua ayat al-Qur’an yang akan dihafalnya.
Ayat-ayat tersebut ditulis di atas papan, setelah itu ayat yang ditulis tersebut diteliti oleh sang guru dan dicek. Apabila terdapat kesalahan, kesalahan tersebut kemudian dibenarkan. Ayat-ayat yang sudah dibenarkan tersebut kemudian dibaca oleh santri secara berulang-ulang dengan badan yang dihadapkan ke papan sampai hafal. Tahap akhirnya kemudian dianjurkan dengan membaca ayat-ayat yang telah dihafal tersebut ke depan guru tanpa melihat tulisan.
Metode ini dianggap istimewa, karena melatih santri untuk teliti dan menambah tingkat ketelitian, kesabaran dan kefokusan santri.
2. Metode Tasmi’ atau Sima’i
Metode ini kerap dipakai oleh orang-orang yang mempunyai kekurangan dalam hal penglihatan atau anak kecil yang belum lancar membaca al-Qur’an. Metode ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, bisa langsung mendengarkan dari guru atau kaset.
sima’i atrinya mendengar. Yang dimaksud metode ini ialah mendengarkan suatu bacaan al-Qur’an untuk dihafalkannya.
Metode ini sangat efektif bagi para penghafal yang memilliki daya ingat ekstra, terutama bagi para penghafal tunanetra atau anak-anak yang masih dibawah umur yang belum mengenal bacaan dan tulisan al-Qur’an.
3. Metode berantai
Metode ini membutuhkan kesabaran dan sangat melelahkan serta menguras energi. Tetapi meskipun begitu, metode ini jika dilakukan secara benar akan menghasilkan hafalan yang sangat mantap.
Metode berantai (tawalsul) yaitu menghafal satu halaman al-Qur’an dengan cara menghafal satu ayat sampai hafal dengan lancar, kemudian pindah ke ayat kedua sampai benar-benar lancar, setelah itu, menggabungkan ayat 1 dan ayat 2 tanpa melihat mushaf. Jangan berpindah ke ayat selanjutnya kecuali ayat sebelumnya lancar, begitu juga seterusnya ayat ketiga sampai satu halaman, kemudian gabungkan dari ayat pertama sampai terakhir.
4. Metode Jam’i (penggabungan)
Metode jam’i yaitu menghafal satu halaman al-Qur’an dengan cara satu ayat sampai lancar, kemudian berpindah ke ayat kedua, setelah ayat kedua lancar berpindah ke ayat ketiga, begitu juga seterusnya sampai satu halaman. Kemudian setelah dapat menghafal satu halaman, menggabungkan hafalan dari ayat pertama sampai terakhir tanpa melihat mushaf.
Metode-metode yang dipaparkan merupakan sebagain kecil dari metode menghafal al-Qur’an. setiap orang dapat menggunakan metode apapun yang sesuai dengan keinginannya dan kenyamannya. Karena menghafal al-Qur’an dapat dilakukan ketika seseorang merasa menikmati dengan metode yang digunakannya dan ia pun tidak merasa terbebani.
Semoga bermanfaat!