Awas! Smartphone Menjadi Virus Utama Untuk Anak – Halo sobat Shalaazz, Buku menjadi jendela dunia karena didalamnya mengandung banyak sekali wawasan dan pengetahuan yang berharga. Namun, pada zaman modern ini minat baca seseorang tergolong rendah dan sangat mengkhawatirkan.
Hal ini harus mendapatkan perhatian khusus untuk mendapatkan menaikkan minat baca. Perhatian itu terutama tertuju pada anak-anak dan remaja yang sekarang lebih mementingkan smartphone daripada membaca buku. Rendahnya minat baca terhadap anak-anak di Indonesia terbukti dari data United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization yang menunjukkan persentase minat baca anak Indonesia sebesar 0,01%.
Artinya hanya beberapa orang anak saja yang gemar terhadap membaca. Dalam hal imi, minat baca anak rendah karena disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor ini didapatkan dari survsu yang telah dilakukan dengan sample beberapa anak. Faktor itu antara lain : 1. Keadaan Ekonomi yang berasal dari keluarga yang kurang sejahtera. 2. Kurangnya kesadaran anak dan remaja dengan literasi. 3. Lebih mementingkan kesenaangan pribadi 4. Ketertarikan yang berlebih terhadap smartphone Gambaran faktor sederhana ini membuat miris terutama para penggiat literasi di Indonesia.
Para penggiat literasi harus dihadapkan dengan kasus yang sebenarnya sederhana namun bisa menjadi masalah yang kompleks, sehingga perlu menanamkan sikap minat baca terhadap anak dan remaja.
Selanjutnya penggiat literasi memberikan program yang menunjang untuk perubahan minat baca tersebut. Program tersebut antara lain mendirikan rumah baca, perpustakaan keliling, dan lain sebagainya.
Program yang ada itu harus dibuat dengan inovasi yang kreatif. Hal itu diharapkan dapat membangun minat baca dan mengembangkan literasi di Indonesia.
Akan tetapi, perlu juga adanya dorongan dari orang sekitarnya dan terutama para orang tua untuk keberhasilan dari program tersebut Dalam prakteknya terkadang program tersebut masih saja terdapat kendala.
Kendala tersebut muncul dari faktor internal para anak tersebut. Faktor internal itu bisa juga karena para anak malas gerak ketika sudah memegang smartphone.
Oleh karena itu, para orang tua harus memberikan batasan kepada anak dalam bermain smartphone dan memberikannya buku-buku yang mengandung wawasan. Mungkin saja bisa membuat anak menjadi sadar akan pentingnya membaca buku.
Penulis Naufal