Dunia pesantren, penjaga adab bangsa -Bagi kebanyakan orang, pendidikan di pesantren tidak terlalu diminati. Dikarenakan pendidikan tradisional di pesantren tergeser oleh lembaga pendidikan modern, hingga lulusannya diremehkan dan dianggap tidak mengikuti kemajuan zaman. Selain itu, sulitnya mendapat pekerjaan semakin membuat masyarakat tidak berminat.
Padahal, dunia pendidikan di pesantren sangat berperan penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sistem pendidikan yang religius mengajarkan untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama. Terlebih lagi dalam menjaga adab-adab atau budi pekerti yang baik untuk hidup ditengah-tengah masyarakat.
Di pesantren, kita diwajibkan untuk bermukim atau tinggal di asrama, kegiatannya pun lebih padat dibandingkan dengan sekolah formal modern. Antara lain, mengaji, mengkaji kitab, hafalan, dan kegiatan sekolah seperti biasa. Lembaga pendidikannya memiliki keistimewaan tersendiri yang dijaga secara turun-temurun.
Suatu hari, saya pernah berkunjung disebuah pesantren didaerah saya. Yang saya kagumi ialah santri-santri yang menjaga adab didepan guru maupun orang lain, dan tentu saja jarang saya dapatkan dilingkungan sekolah saya dulu atau bahkan sekolah modern seperti sekarang. Tutur bahasanya yang halus dan lemah lembut, membuat saya sendiri malu.
Selain itu, hangatnya hidup dalam kebersamaan bersama teman-teman yang tidak akan didapatkan didunia luar dengan mereka yang sibuk dengan gadged dan gaya hidup individualisme. Keistimewaan inilah yang patut dijaga dan dipertahankan diera globalisasi seperti sekarang. Sebagai penyeimbang dan pengawal moral bangsa yang semakin memburuk.
Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, seharusnya pemerintah semakin mendukung dan menyediakan sarana dan prasana di lingkungan pesantren, agar pesantren tetap berdiri dan tidak tergusur oleh pendidikan di zaman modern. Serta untuk dunia industri yang menyediakan lapangan pekerjaan, harusnya tak perlu khawatir dengan alumni pesantren. Mereka telah mendapatkan bekal khusus dilingkungannya. Terlebih tentang akhlaq.
Oleh karena itu, pendidikan di pesantren tidak bisa dipandang sebelah mata atau bahkan diremehkan. Negeri ini membutuhkan generasi yang mampu menjaga moralitas bangsanya bukan hanya sekedar kepandaian dan materi saja, melainkan adab-adab dan budi pekerti. Semoga pesantren di Indonesia tetap kokoh tidak tergusur oleh modernisasi.