Indonesia Website Awards

3 Kata Ajaib yang Hilang dan Dilupakan

Pentingnya-Nilai-Agama-dan-Pendidikan-Moral-Bagi-Anak-Usia-Dini
3 Kata Ajaib yang Hilang dan Dilupakan
3 Kata Ajaib yang Hilang dan DilupakanSaat masih kecil, orang tua kita seringkali mengingatkan, “Nak, kalau dikasih apa-apa sama om/tante, bilang terima kasih ya.” Hayoo ingat tidak? Semoga tidak lupa yaa, hehe.
Tidak hanya itu, hal serupa pun juga terjadi pada kata “Tolong” dan “Maaf”. Saat kita membutuhkan pertolongan orang lain, seringnya kita diminta untuk mengucapkan kata “Tolong” terlebih dahulu.
Namun, supaya terdengar lebih sopan biasanya sebelum mengucap tolong didahului dengan kata “Maaf”. “Maaf pak, bolehkah saya meminta tolong untuk tidak parkir di trotoar?”. “
Maaf dik, tolong sampahnya dibuang di tempatnya, ya.” Begitulah sepintas bunyinya.
Kata Tolong, Maaf, dan Terima Kasih memang terlihat biasa saja. Tetapi faktanya, dengan mengucapkan 3 kata ajaib itu orang yang kita ajak bicara akan merasa dihargai atas apa yang dilakukannya.
Seperti saat di warung misalnya. Ketika kita berjual-beli di warung, saat memberikan uang kepada ibu penjual, lalu kita mengucapkan terima kasih, maka otomatis si ibu penjual itu akan merasa terkesan dan merasa senang atas apa yang ibu itu lakukan.
Minimal, ibu itu pasti akan merasa, “Syukurlah, hari ini barang yang dibutuhkan pelanggan itu tersedia di warungku.”
Jika ada yang bertanya, memangnya untuk apa kita berterima kasih? Apa untungnya buat kita? Jawabannya adalah tentunya untuk segala pelayanan, waktu, dan senyuman yang ibu penjual itu berikan.
Perihal keuntungan apa yang kita dapatkan, yang pasti keuntungan dalam wujud konkrit sepertinya tidak ada, tapi yang pasti dengan berterima kasih kita telah menjadi sumber senyum atau bahagianya orang lain.
Begitupun dengan kata tolong. Coba bayangkan. Bagaimana perasaanmu ketika dimintai pertolongan oleh seseorang, tetapi dengan kata yang bisa dibilang agak ‘kurang enak didengar’?
Seperti begini misalnya, “Eh, ambilin buku fisika aku dong.” “Hei kamu, beliin aku minuman dong.” Tentu menjengkelkan bukan? Mendengar perkataannya saja sudah kesal, apalagi menuruti permintaannya?!!
Nah oleh karena itu, jika kita tidak ingin mendapat perlakuan menjengkelkan seperti itu, maka terlebih dahulu yuk biasakan diri kita untuk menjadi baik lebih dulu.
Pepatah mengatakan “Hargailah serta hormatilah orang lain jika diri sendiri ingin di hormati dan hargai oleh orang lain.
Karena sejatinya, apa yang kamu lakukan itulah yang nantinya akan akan kamu terima.” Begitulah sekiranya bunyinya.
Jadi, siapkah kamu untuk berbenah? Semoga selalu siap ya :).
Karena kebaikan patut untuk dilakukan, tidak sekadar hanya sebatas teori terlupakan. Jangan lupa bahagia ^-^.