Menyoroti Problematika Sistem Zonasi Dalam PPDB – Para pengamat pendidikan menilai PPDB menggunakan sistem zonasi tidak patut untuk diterapkan di Indonesia. Pasalnya kualitas sekolahan di setiap daerah berbeda. Selayak pandang pemerintah harus menerapkan sistem PPDB dengan memikirkan kualitas dan delapan standar pendidikan. Dalam hal ini, PPDB dengan zonasi menimbulkan pro dan kontra di khalayak ramai.
PPDB dengan sistem zonasi itu sendiri kebijakan pemerintah pusat. Hal ini membuat pemerintah daerah hanya bisa untuk menjalankan skema yang ada. Maka dari itu memunculkan masalah baru berkaitan keragaman yang ada di Indonesia.
Masalah yang akan di hadapi contohnya saja dalam hal kualitas sekolah yang berbeda, tidak adanya kompetisi, Sikap belajar anak yang akan cenderung menurun apabila pemilihan sekolah hanya berdasarkan jarak rumah dan bukannya berdasarkan minat.
Sisi buruk lainnya dari sistem zonasi ini adalah memunculkan ketidakadilan pada masyarakat. Hal ini bisa dibuktikan ketika seorang anak yang belajar dengan sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai bagus malah tidak diterima di sekolah pilihannya karena kalah dengan anak yang memiliki jarak rumahnya dekat dengan sekolah tersebut, meskipun dengan nilai yang lebih rendah darinya. Fakta tersebut sudah banyak dijumpai di lingkungan masyarakat pada akhir-akhir ini. Memanglah pilu, namun begitulah realita yang harus diungkapkan.
Maka dari itu, pemerintah harus segera membenahi permasalahan tersebut. Pembenahan memang sangat dibutuhkan karena bertujuan agar sistem pendidikan Indonesia mengarah pada progress kemajuan seperti yang dicita-citakan oleh semua pihak.