PR adalah Sahabat Anak, Kok Bisa? – Kalau mendengar kata PR, kira-kira apa yang terlintas pertama kali bagi sahabat shalaazz ? atau pertanyaan masihkah PR menjadi sesuatu momok bagi anak ? PR atau pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru ketika di sekolah dan dikerjakan di rumah dengan maksud anak akan semakin pandai ataupun alasan yang lain dengan jumlah yang tidak sedikit tentunya.
Namun perlu diketahui pemberian PR semakin lama semakin berkurang, tidak seperti beberapa tahun silam. Bahkan seperti yang kita tahu bagi beberapa negara tertentu PR telah dihapuskan, karena dianggap akan memberatkan anak.
Pembelajaran yang dilakukan disekolah saat ini tidak menjadikan PR sebagai suatu momok bagi anak dan orang tuanya, namun telah berubah menjadi sesuatu yang akan ditunggu oleh anak. Bagaimana bisa ?, pasti akan muncul pernyaan seperti itu mengingat jikalau telah tertanam pada semua orang bahwa RP suatu yang tidak diharapkan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut berikut penjelasannya mengapa PR menjadi suatu yang dinanti oleh anak.
1. Pembelajaran saat ini menjadikan PR berupa eksperimen, yang mana anak akan melalukan berbagai percobaan untuk memahami materi. Percobaan tersebut dibuat seolah-olah anak sedang bermain, jadi tidak terasa bahwa anak sedang belajar dan mengerjakan PR. contoh eksperimen seperti membuat kue, membuat boneka sederhana, belajar membuat baju, membuat gambaran gunung meletus dan masih banyak yang lain.
2. PR yang diberikan tidak sebanyak pemberian PR pada zaman dahulu. Pemberian PR sekarang sebatas anak untuk mengulangi materi yang telah disampaikan oleh guru, sehingga anak tidak merasa kesulitan dalam mengerjakannya.
3. PR berupa kuis, siapa yang tidak suka kuis? Ndak ada bukan ? begitupula dengan anak, anak akan antusias ketika PR-nya berupa kuis. Kuis tersebut berupa teka teki silang atau papan puzle, anak akan menyusun puzle tersebut agar membentuk suatu jawaban yang diharapkan.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai PR, ternyata secara tidak langsung dapat memberikan manfaat baik bagi siswa dan orangtua. Manfaat tersebut meliputi :
1. Anak akan menjadi lebih mandiri, tanggung jawab dan juga kreatif.
2. Menumbuhkan semangat belajar anak.
3. Menjadi salah satu cara mengetahui minat dan bakat anak.
4. Akan terjalin kedekatan antara anak dan orang tua.
5. Dapat tercipta keluarga yang hangat dan penuh kasih terhadap anak.
6. Memudahkan orang tua dalam memantau perkembangan anak
7. Orangtua dan anak akan bekerjasama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
8. Orangtua akan sepenuhnya mendapatkan perannya yaitu sebagai sahabat, sebagai guru, sebagai panutan dan sebagai orang tua bagi anak.
Melihat manfaat PR sebagai sahabat anak, mari bersama-sama mengubah pemikiran bahwa PR adalah sebuah momok yang membebankan untuk