Motivasi Rumah Adalah Tempat Sekolahku – Rumah merupakan suatu tempat untuk semua orang pulang. Rumah menjadi tempat ternyaman untuk sebagian anak, namun rumah bisa menjadi tempat yang enggan untuk pulang.
Di dalam benak sobat Shalaazz mungkin timbul berbagai pertanyaan seperti mengapa dan bagaimana. Anak akan menjadikan rumah sebagai tempat ternyaman dan tempat untuk mereka pulang apabila di dalam rumah tersebut ada kehangatan yang tercipta dari anggota keluarga, utamanya adalah orangtua.
Orangtua menjadi sandaran pertama bagi anak, tempat mengadu segala keluh kesahnya serta tempat anak untuk mencari perlindungan ketika anak merasa tidak aman dan kurang nyaman. Sebagaimana yang sobat Shalaazz ketahui bahwa pendidikan memiliki tiga pilar utama untuk membangun karakter anak agar menjadi penerus bangsa yang unggul, berbudi, serta berwawasan.
Baca juga: 11 Kata Motivasi Belajar Dari Tokoh Dunia Bikin Semangat
Tiga pilar tersebut yaitu Rumah, Sekolah, dan Lingkungan. Ketiganya memiliki hubungan yang erat dalam membentuk anak. Namun, ada salah satu diantara ketiganya yang menjadi dasar menjadi apakah anak tersebut nantinya.
Rumah menjadi sekolah pertama bagi anak, anak belajar pertama berasal dari rumah. Orangtua menjadi guru pertama dan utama bagi anak. Oleh karenanya, dalam undang undang sistem pendidikan nasioanal nomor 20 tahun 2003, bab 1 pasal 1 ayat 13, menyebutkan bahwa “Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.” Selanjutnja pasal 27 ayat 1 mempertegas bahwa “Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.”
Kegiatan informal yang biasa dilakukan yaitu kegiatan Home Schooling. Homeschooling bukan berarti sekolah di pindah kerumah atau rumah di desain seperti sekolah. Homeschooling merupakan sebuah model pendidikan di mana orangtua memilih bertanggung jawab sendiri dalam penyelenggaraan pendidikan anaknya.
Baca juga: Motivasi: Cara Lulus Kuliah dengan IPK 4 Sempurna
Orang tua terlibat langsung dalam kegiatan belajar anaknya, sehingga orangtua harus lebih dahulu merubah mindset mereka untuk belajar lebih maju bersama anaknya. Hal yang perlu orangtua Homeschooling lakukan yaitu menyiapkan anak menjadi pembelajar mandiri (self-directed learner). Pembelajaran yang dilakukan tidak hanya dengan mneggunakan buku-buku saja, tetapi bisa dilakukan dengan pembelajaran berbasis proyek (project based learning) atau bahkan bisa dilakukan melalui perjalanan (travel learning).
Orangtua Homeschooling dapat memantau secara langsung kegiatan apa saja yang dilakukan oleh anak. Orangtua dapat mengarahkan anak secara langsung. Peran serta orangtua sangat menentukan pendidikan anak-anak mereka.
Adanya Homeschooling mampu membuat anak-anak belajar lebih nyaman, aman, dan menyenangkan. Anak-anak Homeschooling dapat memperoleh ijazah dengan cara mengikuti ujian kesetaraan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional.
Ujian kesetaraan meliputi ujian paket A (setara dengan jenjang SD), paket B (setara dengan jenjang SMP), paket C (setara dengan jenjang SMA). anak-anak yang telah mengikuti ujian kesetaraan paket C dapat melanjutkan ke perguruan tinggi yang di impikan baik swasta maupun negeri.