Indonesia Website Awards

Motivasi : Mengantarkan Menjadi Manusia Beradab

Motivasi : Mengantarkan Menjadi Manusia Beradab
Motivasi : Mengantarkan Menjadi Manusia Beradab – Peristiwa dimana mengingat masa lalu yang dijadikan pelajaran. Peristiwa yang menjadi bagian terpenting bagi generasi muda. Tetapi, terkadang mudah untuk dilupakan. Ada saatnya sejarah membutuhkan sebuah waktu untuk berevolusi maupun hibernasi. Lihat konteks sejarah yang ada di Indonesia.
Pengelabuan dalam catatan sejarah membuat seseorang tidak terkoordinir jelas. Wacana fikih dan wacana keagamaan harusnya lebih bersifat pragmatis yang mana pendidikan ditingkatkan dalam tingkat masyarakat yang awam dan mendorong ke arah perilaku yang benar. Untuk mengajarkan ke sekolah-sekolah yang standar dan memberikan keputusan akan nasihat dalam topik-topik masalah yang dihadapi.
Ketokohan akan pendidikan dilihat dari keluasan hubungannya. Dengan siapa saja berhubungan dan berinteraksi menunjukkan dimana posisinya berada. Sementara pada umumnya orang beranggapan yang menjadi pelopor perubahan ialah politik. Padahal “tokoh” dan “pelopor” bisa menjadi bagian dari pendidikan yang berwawasan sejarah.
Menjadikan sejarah sebagai gerbang awal kependidikan. Konteks pendidikan pesantren di Indonesia. Dunia pesantren yang dulu menghilang karena pembungkaman catatan sejarah yang menghilangkan jejak dari pesantren. Sekarang, pesantren kembali hadir di tengah-tengah generasi milenial. Bila sebelumnya pesantren hanya mengajarkan Bahasa Arab,Kitab-kitab kuning,dan pelajaran yang dianggap tabu, antara lain: baca tulis huruf latin, pidato, berorganisasi. 
Kini, pesantren menarik perhatian dikala ada penguatan tauhid dengan segala tadabbur alamnya, pengetahuan umum yang melebihi universitas, keseruan-keseruan lainnya tidak akan didapat tanpa adanya sebuah kedisplinan, pengembangan diri, kejungjungan akan adanya moral yang lebih baik. Semua itulah yang memelopori adanya integrasi ilmu pengetahuan. Orang tersebut ialah Hasyim Asy’ari sang pembaharu pesantren.
Pendidikan mencari keberkahan bukan kecerdasan semata yang ditanamkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 saja melainkan menanamkan keindahan nilai-nilai islam dalam kesehariannya. Bukankah ilmu yang baik itu ialah yang mengantarkan menuju salamnya Allah SWT baik dunia maupun akhirat? Bukankah ilmu pendidikan itu lahir dari adanya sebuah adab untuk mentaati orang-orang yang berilmu? Percuma hanya transfer ilmu kalau dunia tidak mengajarkan menjadi manusia beradab.